Opini  

Energi Kasih Sayang

Energi Kasih Sayang
Djoko Tetuko Abdul Latief

Inilah getaran jiwa dalam menyatukan. energi berapi api …energi bersalju salju dalam hati nan suci ….
Inilah gerakan raga bersama seluruh jiwa dari ribuan kawat optik manusia …memohon meminta menangis merengek rengek memanggil jiwa suci … berdiri mengabdi bersujud mengabdi … dalam diri sendiri sebagai wakil bidadari dalam pancaran daya pemilik sah seluruh jagad raya ini ..

Bukan sulap bukan rakayasa bukan pula buatan manusia bukan robot apalagi berniat ingkar dari kodrat … ini adalah orkesta energi tertinggi energi tidak pernah mati Itulah energi tertinggi … energi ILAHI ROBBI mengiringi sunyi sepi berkuatan tertinggi

Nafas berirama surga … tarik nafas dari hidung dengan asma Alloh … HU ….
Keluarkan nafas lewat mulut dengan nama kebesaran pemilik jagad raya ini ALLOH ….
Lakukan berulang ulang dengan tenang nyaman aman seperti tanpa beban …
Berulang tanpa rasa apa-apa tanpa suara apa terus menerus seperti desir ombak di lautan dari gelombang besar ke gemercik air …semakin lama semakin tenang … mendayu dayung energi tertinggi itu bergelombang mengombak memecah badai seluruh alam

Seperti gledek bersahutan dengan halilintar menyambar nyambar setelah itu hilang dan bernafaslah dalam diri … tariklah nafas dari hidung dan lepaskanlah lewat mulut … dengan tenang semakin tenang nyaman semakin nyaman …

Kasih sayang energi jiwa raga telah menyebar menebar berhamburan memancar terang seperti sinar langit memutih bersih dengan fatamorgana gemulai menari nari …
Kasih sayang memancar abadi dalam diri … dari nafas bermanja manja surga … jadilah seluruh raga dari ujung rambut di atas kepala sampai selaput paling lembut di ujung bawah telapak kaki … mengajak ajak bersyukur bernikmat bermunajat …
Seperti ibadah para ambiyak … seperti tuntunan para ulama … seperti ketika mengaji alif ba’ ta’ di langgar tua bernama Langgar Soergi jaman dulu itu … semua terasa totalitas menyatu tanpa ragu menyatu dalam selimut syahdu berbaur tarikan HU… dan melepas dengan harap kalimat ALLOH … semua menyatu …manyatu … bersatu dalam kalbu … jati diri satu kalbu … satu diri ini satu …

Kasih sayang energi jiwa raga menyatulah dalam panggilan dalam kodrat dalam tuntunan abadi beraroma akhlaqul karimah seperti Tita Kanjeng Nabi.(*)