Sebab itu kata Yesaya, dengan inisiatif dari Hendrik Yance Udam membentuk PCI, tentunya Partai ini baik untuk seluruh Rakyat Indonesia, karena juga lahir dari negeri yang berada di selah Timur Republik ini.
“Sudah sekian tahun banyak orang mendambakan suatu saat nanti ada anak Papua bisa memimpin sebagai figur Nasional dalam kepartaian. Kamu juga berharap mari kita semua menjaga kesatuan Bangsa Indonesia dengan cara mencintainya,” ujar Yesaya kepada media.
Sementara itu, Anthonius M. Ayorbaba mengatakan dalam Refleksi akhir tahun pesan tegas Menteri Hukum dan HAM RI, kerja kita berkaitan dengan transformasi layanan publik digitalisasi Menurutnya, hal ini diukur dari percepatan akselerasi pelayanan dan penyampaian informasi dari layanan itu kepada publik sesuai ketentuan yang berlaku.
“Kita semua diminta untuk bekerja dengan melahirkan inovasi-inovasi baru, bentuk dari percepatan layanan ini juga bagian dari inovasi,” kata Anthonius M.Ayorbaba.
Kata dia, birokrasi yang selama ini dianggap menjadi penghambat dalam layanan bagi masyarakat itu harus bisa dipangkas dengan pengawasan langsung dari pimpinan. Dimana untuk pengecekan terhadap berbagai permohonan yang diberikan oleh masyarakat kepada Kanwil Kemenkumham di Papua.
“Saya menyampaikan selamat kepada Partai Cinta Indonesia, sebuah Partai dengan nama yang sangat menarik dan cinta menjadi sebuah kebutuhan untuk siapapun dia,” pujinya.
Terakhir katanya, Indonesia juga membutuhkan cinta dan sesuatu yang lebih spesifik dari Partai ini adalah Cinta itu lahir dari Indonesia Timur, karena mempunyai nilai kebesaran dan juga nilai Nasionalisme. Anthonius M.Ayorbaba sebagai putra asli Papua mengajak kepada semua komponen anak Bangsa agar supaya jangan ragu tentang Komitmen kebangsaan Papua dalam NKRI.
“Semoga PCI lahir dan pasti bisa memberikan kontribusi positif bagi pembangunan Bangsa dan Negara, serta kesejahteraan rakyat di tanah Papua, tutup Anthonius sapaan akrabnya. (red)