Di luar dugaan pintu masuk menuju Kepulauan Madura dari jalur Jembatan Suramadu, terjadi amuk Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Peningkatan kasus terinfeksi positif Covid-19 terus naik signifikan. Tetapi data riil sesuai kondisi di lapangan masih terkesan simpang siur. Belum ada kepastian hasil pendataan melalui 3T (tracing, testing , dan treatment) guna memperkuat amuk virus Corona karena apa?
Salah satu tolok ukur bahwa ketika RSUD Syarifah Ambami Ratu Ebo Bangkalan, jika sebelumnya ditutup sampai Selasa (8/6/2021), Senin pagi (7/6/2021) setelah dibuka sehari sudah dipenuhi pasien kasus terinfeksi Covid-19.
Jumlah pasien meninggal dunia juga dilaporkan naik, tetapi tidak rinci rigit, sesuai dengan wilayah desa/kelurahan beserta faktor penularan atau penyebaran karena apa?
Kelemahan dan faktor budaya bahwa masyarakat Madura selama ini tidak mau didata soal Covid-19, bahkan menganggap virus Corona tidak ada, maka memerlukan penanganan dan pengendalian secara masif melakukan kesadaran melaksanakan Prokes dengan 3T dan 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, membasi kegiatan, mencegah dan melarang kerumunan massa).
Mengapa? Amuk Covid-19 di Bangkalan mau tidak mau harus menurunkan tim khusus memasifkan 3T dan 5M, di 5 kecamatan zona merah setengah hitam, terutama Arorbaya, Tongguh, Sepuluh, Klampis dan Geger, supaya dapat mendeteksi varian virus dan pola penyebaran.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur, menurut Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Senin (7/6/2021) sudah sejak Kamis (3/6/2021) melakukan koordinasi. Tetapi justru pada Sabtu dan Minggu (4-5 Juni 2021) kasus terinfeksi Covid-19 meledak.
Diketahui Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, dr Herlin Ferlina M.Kes, tertanggal 5 Juni 2021, mengirimkan surat ke direktur RSUD Syarifah Ambami Ratu Ebo Bangkalan dan 7 rumah sakit pemerintah dan swasta di Surabaya untuk mempersiapkan diri jika terjadi amuk Covid-19 lebih mengkhawatirkan lagi.
Pemprov Jatim secara simultan melakukan koordinasi dengan Pemkab Bangkalan dan Pemkot Surabaya.
Pemprov juga telah melakukan percepatan rujukan pasien covid-19 dari Bangkalan ke RS Dr Soetomo dan rumah sakit rujukan lainnya di Surabaya.