Kamis, 18 April 2024
29 C
Surabaya
More
    OpiniTajuk100 Hari Kerja Kepimpinan Wali Kota Eri, antara Kenyataan dan Kerinduan

    Oleh : Djoko Tetuko, Pemimpin Redaksi Wartatransparansi

    100 Hari Kerja Kepimpinan Wali Kota Eri, antara Kenyataan dan Kerinduan

     

    Seratus hari kinerjaku kepemimpinan Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji, mengagetkan banyak pihak. Bahwa kenyataan dan kerinduan mampu diwujudkan secara simultan.

    Sentuhan kinerja Wali Kota Eri dengan mengontrol langsung sejumlah saluran air, dam secara teknis memberikan pengarahan cara penanganan dengan dinas terkait. Menuai hasil begitu dekat dengan warga dari RT, RW, dan Kelurahan.

    Kedekatan itu semakin menjadi sebuah kenyataan dan kerinduan, Wali Kota Eri bukan hanya pidato saat kampanye, bukan hanya saat hari pertama menjabat untuk membangun citra. Tetapi terus menenun dengan beberapa kebijakan sangat mengagetkan, ketika organisasi tingkat kelurahan, dihidupkan dengan sungguh-sungguh. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di kelurahan dengan seluruh perangkat dibekali keilmuan dan wewenang.

    Tidak hanya berhenti di situ saja, dalam waktu sekejap memindahkan kewenangan Pemkot di beberapa urusan pelayanan publik, langsung aplikasinya digeser ke kelurahan dan kecamatan, sehingga mendekatkan warga mendapat pelayanan publik.

    Di luar dugaan, Wali Kota Eri membuat gebrakan dengan berkantor di Kelurahan, keliling dengan melakukan dialog langsung dengan warga, tanpa direncanakan karena langsung berhadapan dengan warga dilakukan pendekatan administrasi. Sedangkan menyangkut masalah kelurahan dan kebutuhan berkaitan dengan pembangunan langsung dilakukan percepatan penanganan dengan target selesai serta manfaat untuk warga.

    Wali Kota Eri memanfaatkan waktu begitu maksimal, sehingga juga melakukan pendekatan keagamaan, pendekatan ekonomi terutama pemberdayaan UMKM. Seperti gayung bersambut semua berjalan begitu indah, sehingga antara kenyataan dan kerinduan begitu sudah terus bergulir dan menggelinding menjadi kekuatan Kota Surabaya baru, di era Wali Kota baru, dengan pola kepemimpinan begitu dekat dengan rakyat dan semua pihak. Inilah catatan 100 hari sebuah kenyataan dan kerinduan semakin menjadi tradisi kehidupan di Kota Pahlawan Surabaya.

    Jumat (4/6/2021) saat memberikan pengarahan kepada Kepala PD (Perangkat Daerah) dan Camat di Ruang sidang wali kota, Balai Kota Surabaya, tanpa basa-basi mempersilakan mundur jika tidak mampu memenuhi target untuk

    Hari ini dan kedepan, Pemkot Surabaya terus berinovasi memberikan kemudahan layanan kepada masyarakat. Salah satunya, diimplementasikan melalui layanan administrasi kependudukan (Adminduk) yang dapat dilakukan di kantor kelurahan dan kecamatan.

    Terobosan itu sebagai bagian dari upaya untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat. Karena itu, mempersilakan kepada camat dan lurah melakukan inovasi serupa.

    Wali Kota Eri menyebut, ketika seseorang tidak mampu menjalankan amanah, maka silakan beri Bu kesempatan yang lain untuk menggantikannya menjadi pemimpin.

    Bahkan, berdasarkan survei persepsi publik sebagaimana dilakukan mahasiswa Magister Managemen UNAIR, 93 persen warga mengaku tidak punya pengalaman buruk dengan pelayanan pemerintah. Hal itu disampaikan Irviene saat menyampaikan hasil survei di depan Wali Kota Eri, Sabtu (5/6/2021).

    Seratus kerja Wali Kota Eri memimpin Kota Pahlawan Surabaya, sudah menjawab tantangan dan tanggung jawab dari ibunya, melayani warga Surabaya melebihi ketika masih menjabat sabagai pejabat Kota Surabaya.

    Seratus hari kinerja Pemerintahan Kota Surabaya, menjaga kerja sama dengan DPRD Kota Surabaya, mengambil kebijakan mengedepankan berpihak pada warga Kota Surabaya, merancang warga tidak ada pengganguran. Inilah sentuhan totalitas sebagai perwuudan kenyataan berbuah kerinduan.

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan