Pembelajaran Sekolah di Surabaya Bisa Tatap Muka dan Daring

Pembelajaran Sekolah di Surabaya  Bisa Tatap Muka dan Daring

Di samping itu, dalam proses pembelajaran tatap muka di sekolah, pemkot juga mewajibkan setiap lembaga pendidikan menerapkan SOP protokol kesehatan secara ketat. Seperti, menyediakan fasilitas cuci tangan, pemeriksaan suhu tubuh, penataan jarak tempat duduk siswa, serta mewajibkan memakai masker dan face shield.

“Pengisiannya (kapasitas) adalah 25 persen dari ruang kelas. Siswa juga tidak boleh keluar dari ruangan. Jadi istirahatnya hanya di ruangan kelas, makan, setelah itu selesai, langsung pulang,” tuturnya.

Nah, untuk memastikan pembelajaran tatap muka nantinya berjalan secara optimal dan aman, Pemkot Surabaya sebelumnya juga beberapa kali melakukan ujicoba. Dalam ujicoba tersebut, pemkot menerapkan metode Hybrid Learning. Atau, pembelajaran dengan sistem daring yang dikombinasikan dengan pertemuan tatap muka di sekolah.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Sekolah Menengah (Sekmen), Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Tri Aji Nugroho menambahkan, bahwa ujicoba PTM merupakan rangkaian dari persiapan sekolah tatap muka. Ujicoba ini untuk memberikan gambaran kepada masyarakat, khususnya orang tua murid bagaimana suasana belajar mengajar di sekolah.

“Harapannya juga memberikan keyakinan kepada masyarakat, agar mereka yakin bahwa pelaksanaan PTM nanti, Insya allah akan terlaksana dengan protokol kesehatan. Mulai bagaimana menata kursi di kelas, sikap anak-anak di dalam kelas dan guru mengajar di depan,” kata Aji. ***