Oleh Djoko Tetuko – Pemimpin Redaksi Wartatransparansi
Perkembangan kasus terinfeksi Corona Virus Disease 2109 (COVID-19) semakin sulit dikendalikan, bahkan tidak berlebihan virus Corona semakin masif terutama di Jawa dan Bali.
Data terbaru dari Satgas Pengendalian dan Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat akumulasi kasus positif mencapai 989.262 (jika penambahan besok sekitar 11 ribu), maka sudah menembus angka 1 juta. Inilah kenyataan pahit wajib dihadapi bersama-sama bersatu padu memutus mata rantai penyebaran atau mengendalikan dengan disiplin.
Diketahui dari laman Covid19.go.id, bahwa konfirmasi positif bertambah sebanyak 11.788 kasus, sehingga
total konfirmasi virus Corona mencapai 989.262 kasus.
Jumlah pasien sedang dirawat 162.617, pasien sembuh 798.810, dan pasien wafat 27.835. Khusus pasien wafat Provinsi Jawa Timur masih jawara dengan angka
7.325 (sekitar 27 persen) nasional. Ini menjadi pekerjaan sangat berat Satgas COVID-19 Jatim melakukan pengendalian dengan melakukan kajian dan analisa lebih mendalam, memilah kasus per kasus.
Diketahui, posisi jumlah akumulasi kasus terinfeksi positif COVID-19 Jatim, sudah berhasil mengerem dengan posisi sekarang nomer 4 setelah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jabar, dan Jateng (lihat tabel data). Dengan pasien sembuh sekitar 88 persen. Tetapi pasien wafat urutan pertama Jatim, disusul Jateng, DKI Jakarta dan Jabar.
Oleh karena itu, menjadi tugas Satgas COVID-19 nasional dan Jatim dalam hal pasien wafat dengan jumlah angka sangat fantastis itu, perlu melakukan menelusur data dan mencari sebab musabab. Mengingat masih sering terjadi perbedaan pendapat persoalan pasien sehat (belum terinfeksi positif COVID-19) setelah wafat ditetapkan rumah sakit dengan status COVID-19.
Apakah jumlah pasien wafat karena COVID-19 akibat kasus pasien karena penyakit bawaan kemudian di rumah sakit baru terinfeksi positif, tidak perlu dibedakan. Sehingga hal ini perlu dilakukan penelitian dan kajian. Bahkan jika perlu dilaporkan dengan data sangat profesional supaya bisa memilah-milah pasien murni wafat karena terinfeksi positif atau karena tertular saat perawatan di rumah sakit.
Apalagi, hasil testing dan tracing juga isolasi setelah mengetahui hasil negative, di Jatim sangat tinggi, dan alhamdulillah mampu disembuhkan dengan berbagai proses penyembuhan, baik dari rumah sakit permanen maupun rumah sakit lapangan.
Diketahui, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Syafrizal, dalam acara Sosialisasi Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No.903/145/SJ, Rabu (20/1/2021),
mengatakan bahwa satu pekan pemberlakuan pembatasan ini belum menunjukan angka penurunan.
Saat ini memang kita mengambil beberapa provinsi prioritas untuk monitoring terutama provinsi-provinsi yang berwarna merah atau kategori tinggi dan Jawa-Bali sudah ditetapkan untuk PPKM. Dan angka terakhir belum menunjukkan penurunan angka positivity rate yang signifikan, sehingga PPKM akan diperpanjang dua pekan lagi 26 Januari hingga 8 Februari.
Tidak mudah memang menyelesaikan masa pandemi COVID-19 dengan sebaran begitu masif dan semakin merata hampir di seluruh provinsi, sehingga 5M tetap menjadi kunci (menghindari kerumunan, membatasi kegiatan atau di rumah saja, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak), sebagai upaya menjaga imun tetap stabil dan mampu menolak virus Corona.
Melakukan penelitian dan analisa lebih mendalam secara profesional, merupakan salah satu cara mencari “model baru” hidup bersama COVID-19, tetapi mampu mengendalikan dengan baik, dan mampu menjaga kestabilan ekonomi dengan baik pula.
Data COVID-19 hingga Minggu (24/1/2021)
1. DKI Jakarta
(Pasien dirawat :
23.382; Kasus positif : 246.303; pasien sembuh 218.972; pasien wafat 3.949)
2. Jawa Barat
(20.866; 123.048; 100.670 ; 1.512)
3. Jawa Tengah
(36.950; 113.498; 72.03; 4.516)
4. Jawa Timur
(7.942; 105.261; 89.994; 7.325)
5. Sulawesi Selatan (5.185 ; 44.478 ; 38.588; 705)
6. Kalimantan Timur (6.746; 36.657 ; 28.981; 930)
7. Riau
(1.410 ; 28.119; 26.045; 664)
8. Sumatera Barat (7.020; 26.329; 18.726; 583)
9. Banten
(11.957; 23.737; 11.352; 428)
10. Bali
(9.994; 23.320; 12.768; 558)
11. Sumatera Utara (2.012 ; 20.133; 17.397; 724)
12. DI Yogyakarta