Lembaga Food and Drug Administration (FDA) telah merekomendasikan, terapi transfer plasma ini mengingat tingkat keberhasilan yang cukup tinggi di China. Namun, ada kriteria khusus untuk para pendonor plasma.
Kriteria tersebut adalah eks-pasien harus berusia 18-55 tahun, tidak memiliki penyakit penyerta, berat badan tidak lebih dari 50 kg, dan mampu mendonorkan darahnya. Selain itu, RNA eks-pasien harus pernah positif dan penyembuhannya harus yang berjalan dengan cepat (kurang dari 3 minggu).
Terapi convalescent plasma ini sebenarnya bukan pertama kali digunakan untuk SARS-CoV-2. Sebelumnya terapi ini pernah digunakan dalam penanganan SARS, MERS, flu burung, dan hantavirus. Untuk kasus Covid-19, penerapan terapi ini pertama kali dilakukan di China dengan total pasien 17 orang dan menunjukkan keberhasilan terapi yang cukup tinggi.
Pasien yang diberikan terapi ini menunjukkan kesembuhan yang lebih cepat dan mengurangi keparahan gangguan saluran pernafasan. Namun belum dapat disimpulkan bahwa terapi convalescent plasma ini efektif secara umum, perlu dilakukan studi yang lebih banyak dan pengalaman klinis untuk membuktikan efektivitasnya.
Gubernur Khofifah, Selasa (19/1/2021), secara khusus minta warga Jatim yang memenuhi syarat untuk memperbanyak donor plasma konvalesen.
“Mari donor plasma konvalesen karena signifikan untuk selamatkan nyawa pasien Covid-19,” ujar Gubernur Khofifah di Surabaya.
Gubernur Khofifah sebelumnya mengikuti Pencanangan Gerakan Nasional Pendonor Plasma Konvalesen oleh Wapres RI, K.H. Ma’ruf Amin melalui konferensi pada video di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Senin (18/1/21).
Sebagai pengobatan cukup efektif pada pasien terinfeksi positif Covid-19, dan selalu efektif sebagai obat pada masa pandemi, maka pemerintah sebaiknya mendata dengan baik dan profesional. Supaya para pendonor transfusi konvalesen mendapat penghargaan khusus.
Khusus Jatim dengan jumlah pasien sembuh 85.737 jika setengah saja dari pasien memenuhi syarat untuk melakukan transfusi plasma konvalesen, sehingga paling tidak jika dari setengah itu setengah memenuhi syarat dan bersedia, maka sudah 20 ribu orang. Apalagi secara nasional, insyaAllah akan menjadi obat mujarab.
Dan jika posisi pasien terinfeksi positif sekarang 6.968, maka hanya sepertiga digunakan dan sisanya dapat dijadikan persediaan. Sehingga lebih optimis dalam kebersamaan melawan Covid-19.
Perasaan optimis melawan Covid-19 merupakan setengah dari keberhasilan keluar dari masa pandemi menuju pemulihan dari masa krisis dan kritis menuju masa kebangkitan.
Semoga dengan transfusi plasma konvalesen, akan menjadi kebangkitan dan pemulihan ekonomi lokal, regional, dan nasional. Juga jadi pengobat bagi masyarakat dengan tetap mengeterapkan 5M.
Ingat 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi kegiatan masyarakat)..(*)