Usai peninjauan, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan segera mengambil langkah mitigasi dan evaluasi secara komprehensif untuk mengatasi banjir akibat luapan Sungai Kali Jombang atau yang biasa disebut Kali Gere Manjeng di Kabupaten Pamekasan.
Ada beberapa permasalahan yang menjadi pemicu terjadinya banjir terbesar selama 20 tahun terakhir di Pamekasan. Diantarnya akibat tingginya sedimentasi, pintu air yang bermasalah di aliran sungai Jombang yang berada di Jl. Trunojoyo Kecamatan Kota, Kabupaten Pamekasan.
Cuaca ekstrem terutama dengan berbagai perubahan di luar perkiraaan, sebagaimana BMKG sudah menginformasikan
secara kontinyu bahaya Lanina, termasuk ancaman hidrometeorologi.
Salah satu banjir di Madura karena drainase sangat jelek, kemudian kondisi sungai dengan sedimentasi tinggi serta pintu air tidak berfungsi dengan baik, sehingga ketika terjadi hujan lebat akan menjadi pemicu terjadinya banjir kali ini.
Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi atas upaya cepat dan tanggap yang dilakukan oleh Bupati Pamekasan, TNI, POLRI, BPBD dan Tagana serta relawan lainnya dalam mengevakuasi serta distribusi logistik bagi korban banjir di Kabupaten Pamekasan.
Mengatasi banjir Pamekasan, harus dengan serius mencari titiklemah atau kesalahan sangat mendasar. Semua ini untuk mengurai sesungguhnya salah siapa akibat banjir ini?
Mengurai dan mencari kesalahan dalam hal ini, bukan berarti mencari “kambing hitam”, kemudian menghakimi. Tetapi mencari jalan keluar terbaik, supaya terdeteksi dan dapat diatas segera sedini mungkin.
Selain itu, sesuai janji Gubernur Khofifah bahwa koordinasi dengan pihak-pihak terkait termasuk dengan Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Dinas PU SDA, serta Tim Balai PUPR di Jawa Timur, sangat penting supaya bersama-sama mengatasi dan menyelesaikan musibah banjir Pamekasan. (*)