Opini  

Top Markotop Surabaya Raya Sumbang 14% Nasional

Top Markotop Surabaya Raya Sumbang 14% Nasional
Djoko Tetuko Abdul Latief

Pekembangan Covid-19 di Indonesia diperkirakan masih terus berlanjut dengan masa puncak pandemi sekitar pertengahan Agustus 2020, sehingga masih satu bulan ke depan, status baru berubah kehidupan normal baru dengan protokol kesehatan dan kebersihan baru pula.

Tetapi data kasus positif dan wafat di Surabaya Raya sebagai penyumbang terbesar Pemprov Jatim, semakin lama semakin mengkhawatirkan karena sudah tembus 11 ribu sekaligus menyumbangkan 14% dari total data kasus positif nasional.

Zona Surabaya Raya semakin top markotop karena mendekatkan jarak dengan DKI Jakarta, walaupun masih tertinggal jauh hampir 4 ribu. Tetapi jauh meninggalkan Sulsel juga hampir 4 ribu. Hal ini membutuhkan perhatian khusus, mengingat kenaikan signifikan berdasarkan data di atas sebagai sinyal bahaya jika sampai pertengahan Agustus 2020 (perkiraan) sebagai puncak pandemi virus Corona, Surabaya Raya dan Jatim, masih terus naik.

Sebagai catatan bahwa Surabaya Raya (kasus positif 11.237; sembuh 4.773; wafat 905). Dari Kota Surabaya (7.394; 3.840; 649), Sidoarjo (2.539; 624; 144), dan Gresik (1.304; 309; 112). Pekembangan data kasus nasional (80.094; 39.059; 3.797). Dan Jatim update Kamis (16/7/2020) dini hari (17.370; 7.924; 1.315).

Sebagaimana juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB Jakarta pada Rabu (15/7/2020), bahwa jumlah kasus positif dikonfirmasi berdasarkan pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR).

Berdasarkan data dalam 24 jam terakhir hingga hari ini, Rabu pukul 12.00 WIB, jumlah kasus secara nasional masih bertambah sejak kasus pasien pertama terinfeksi virus corona diumumkan pada 2 Maret 2020.

Selama aksi penanganan dengan pencegahan dan percepatan Covid-19, tidak mengacu pada RENKON (rencana kontijensi), kemudian melakukan monitoring evaluasi (Monev) secara rutin (setiap hari), lantas dilanjutkan dengan berbagai aksi sesuai dengan katagori zona, maka sulit melakukan perubahan kebiasaan warga melanggar protokol kesehatan dan protokol kebersihan.

Sebab, kebiasaan selama ini di wilayah Surabaya Raya, masih gamang menjalankan beberapa langkah strategis untuk pencegahan dan penanganan Covid-19, sehingga kurang berani memutuskan masa tenang pada jam malam.

Selain itu, tiba-tiba kaku dalam pengeterapan wilayah bisnis dan perdagangan, juga wilayah tempat wisata, termasuk wisata kuliner. Bahkan tempat hihuran dan restaurant masih abu-abu.

Penyampaian Informasi publik kepada masyarakat, sangat penting terutama berbasis data desa/kelurahan. Sedangkan kebijakan lebih luas ditingkat camat sebagai.

Semoga situasi dan kondisi Surabaya Raya, segera dapat ditekan dan secara nasional berangsur-angsur juga menurun secara signifikan. Dan itulah Indonesia akan bebas dari virus Corona. (JT)

Data Kasus Positif Corona hingga 15 Juli 2020

1. Jatim
Kasus Baru: 219
Kasus positif: 16.877
Sembuh: 6.609
Wafat: 1.226

2. DKI Jakarta
Kasus Baru: 281
Kasus positif: 14.797
Sembuh: 9.408
Wafat: 697

3. Sulsel
Kasus Baru: 124
Kasus positif: 7.097
Sembuh: 3.018
Wafat: 226

4. Jateng
Kasus Baru: 100
Kasus positif: 5.573
Sembuh: 1.965
Wafat: 240

5. Jabar
Kasus Baru: 83
Kasus positif: 5.180
Sembuh: 1.896
Wafat: 186

6. Kalsel
Kasus Baru: 72
Kasus positif: 4.218
Sembuh: 1.410
Wafat: 221

7. Sumsel
Kasus Baru: 50
Kasus positif: 2.703
Sembuh: 1.307
Wafat: 125

8. Sumut
Kasus Baru: 44
Kasus positif: 2.367
Sembuh: 578
Wafat: 125

9. Papua
Kasus baru: 98
Kasus positif: 2.365
Sembuh: 1.094
Wafat: 22

10. Bali
Kasus Baru: 62
Kasus positif: 2.257
Sembuh: 1.508
Wafat: 27

11. Sulut
Kasus Baru: 20
Kasus positif: 1.680
Sembuh: 375
Wafat: 106