Di Pasar Tembok, Kapolda Irjen Pol Fadil Imran, Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah, Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono, serta Pangkoarmada II Laksda Heru Kusmanto membagikan masker kepada pengunjung pasar. Baik kepada pedagang maupun kepada pembeli.
Gerakan massal maskerisasi (gerakan masaal memakai masker), memang menjadi salah satu upaya menbentengi masyarakat agar tangguh menghadapi Covid-19, tetapi tenru saja tidak cukup hanya membagikan.
Jauh lebih elegan jika menjadi “Gerakan Massal Maskerisasi”, supaya menjadi masiv dan tradisi baru dari RT se Surabaya Raya, sekaligus pemetaan seluruh wilayah Surabaya Raya, minimal daerah zona merah, zona kuning, zona hijau, dan langkah strategis berkaitan dengan ekonomi, sosial, budaya, dan agama. Tentu saja semua dipublikasikan dengan transparan kepada publik sekaligus mengajak masyarakat hidup sehat dan menjaga imun (kelabakan diri) dengan menjalankan protokol kesehatan dan kehidupan sosial dengan mengedepankan sopan, santun, dan sabar sebagai modal utama kehidupan berbangsa dan beragama, yang berbudi pekerti luhur.
Format atau formulir isian dalam bebagai gerakan itu, tentu cepat segera dibagikan dan dilaksanakan. Hal itu supaya ukuran penanganan percepatan Covid-19 jelas dan tegas, sebagai barometer. Sehingga menjadi kewajiban seluruh RT mengisi sesuai dengan situasi dan kondisi daerahnya, sehingga pendataan ini menjadi barometer sekaligus pijakan berbagai kemungkinan pengambilan kebijakan dengan berdasar kearifan lokal, juga rencana pengeterapan kehidupan Kenormalan baru ke depan sesuai dengan situasi dan kondisi wilayah RT masing-masing.
Bahkan jauh lebih sempurna dengan memberikan klasifikasi dengan indikator terukur. Misalnya, masuk klasifikasi kehidupan normal baru ; kelas A (90-100 %/ zona hijau), kelas B (70-90 %/ zona hijau bersyarat), kelas C (55-70 % / zona kuning ), dan kelas D ( dibawah 50% / zona merah ). Tentu saja membutuhkan kampanye masal pula untuk gerakan massal ini. Tetapi khusus penanganan percepatan Covid-19 wajib segera dilaksanakan dan insyaAllah “tanda-tanda alam” sebentar lagi Corona akan meminta pindah ke alamnya. Dan Surabaya Raya kembali normal juga kuat seperti sediakala.
Program prioritas ; (1). Gerakan Massal Maskerisasi, (2). Gerakan Massal Pemetaan Kasus dan Penanganan, (3). Gerakan Massal Kehidupan normal baru, membutuhkan Transpransi dan kesungguhan semua pihak terutama, sebagai pelaksana dan penanggungjawab. Karena keberhasilan gerakan masaal ini di Surabaya Raya, percayalah akan menjadi percontohan nasional. Dan insyaAllah Indonesia akan keluar dari berbagai kesulitan dengan mengandalkan potensi sendiri. Juga keyakinan masyarakat bahwa kita semua mampu. Kita tunggu! (*)
“Data Kasus Corona Nasional di atas 1.000”
- Jatim Kasis positif : 11178
Sembuh: 3720
Wafat: 813 - DKI Jakarta
Kasus positif: 10994
Sembuh: 5610
Wafat : 624 - Sulsel
Kasus positif: 4615
Sembuh: 1658
Wafat: 159 - Jateng
Kasus positif: 3294
Sembuh: 1052
Wafat: 150 - Jabar
Kasus positif: 3064
Sembuh: 1513
Wafat: 175 - Kalsel
Kasus positif: 2930
Sembuh: 643
Wafat: 178 - Sumsel
Kasus positif: 1950
Sembuh: 937
Wafat: 81 - Papua
Kasus positif: 1670
Sembuh: 297
Wafat: 7 - Sumut
Kasus positif: 1447
Sembuh: 374
Wafat: 91 - Banten
Kasus positif: 1432
Sembuh: 611
Wafat: 79 - Bali
Kasus positif: 1369
Sembuh: 751
Wafat: 11 - NTB
Kasus positif: 1163
Sembuh: 783
Wafat: 50 - Sulut
Kasus positif: 1039
Sembuh: 172
Wafat: 74





