Dr. Joni Sebut Pasien Covid-19 RSU Dr. Soetomo 70 Persen Warga Surabaya

Dr. Joni Sebut Pasien Covid-19 RSU Dr. Soetomo 70 Persen Warga Surabaya
Dr.dr. Joni Wahyu Hadi, Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Pemprov Jatim

Memang, kata dr.Joni, penanganan Covid-19 ini tidak bisa dilakukan sendiri. Harus bekerjasama, harus gotong royong dan penanganan dilakukan secara komperehensif.

Sebenarnya mudah saja menangani Covid-19. Program progamnya sebarkan lewat media. Media Surabaya ini 100 persen membantu tim gugus tugas Covid-19 yang diketuai Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Biar masyarakat juga tau akan bahayanya virus Corona.

Lalu masyarakatnya mengikuti anjuran protokol kesehatan. Intinya Covid-19 ini pencegahannya hanya dengan disiplin, hidup sehat yakni menggunakan masker, cuci tangan dengan hand sanitizer minimal cuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan tidak berkurumanan.“ Physical distancing dan social distancing harus di jaga betul,” tandas dokter ahli bedah saraf ini.

Jadi mengapa PSBB Malang Raya cukup sekali saja, sedangkan PSBB Surabaya Raya (Surabaya, Gresik dan Sidoarjo) sampai tiga seri ? Kuncinya hanya disiplin. Kalau masyarakatnya tidak mau disiplin, pencegahan Covid-19 terus mengalamai kelambatan. Kita bisa lihat jumlah kasus Corona di Jatim bertambah, dan separuhnya ada di Surabaya. Makanya Bu Gubernur selalu menyampaikan disiplin dan disiplin.

Dokter Joni juga membeber data di Posko Covid-19 dimana hingga Selasa malam, jumlah pasien positif di Jawa Timur tercatat 5.132. Pasien baru 194 orang.

Meninggal 429 (8,36 persen), pasien sembuh totalnya 799, PDP 6.754, ODP 24.923 orang dan total kasus OTG 18.792 orang.

Dari penambahan 194 pasien positif hari ini, Surabaya berkontribusi sebanyak 115 orang. Pasien sembuh dari 100 orang Surabaya menyumbang 60 orang dan dari 11 orang yang meninggal warga Surabaya yang meniggal ada 7 orang. Jadi, warga Surabaya harus waspada dengan Covid-19 ini. kata d. Joni. (min)