SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Dua Ormas kepemudaan yakni Baladhika Karya dan Barisan Muda Kosgoro (BMK) 1957, Jawa Timur, menyatakan ditengah pandemi Corona yang terus menggerogoti semua sendi kehidupan hendaknya semua elemen masyarakat menahan diri dengan tidak saling menyalahkan apakah PSBB di Surabaya sukses atau gagal.
”Yang diperlukan saat ini adalah kerja keras Pemerintah Surabaya untuk memutus mata rantai virus ini dan masyarakatnya meningkatkan disiplin,” ungkap Sumardi, ketua Baladhika Karya Jawa Timur kepada WartaTransparansi.com di Surabaya, Sabtu (16/5/2020)
Ia menilai penetapan PSBB telah melalui proses yang benar. Ada ajuan dari Pemerintak kabupaten/kota, lalu Gubernur menindak lanjuti melalui pergub nomor 18 tahun 2020 dan Keputusan Gubernur Jawa Timur nomor 188/2020/KPTS/013/2020, tanggal 23 April 2020.
Pergub itu menjadi dasar terbitnya Perwali dan Perbub. Emplementasinya dilapangan Pemerintah masing masing dimana PSBB diberlakukan.
Gubernur lalu mengkoordinasikan kegiatan kegiatan Covid-19. Kalau kemudian ada PSBB tahap ll, haruslah di maknai apakah warga Surabaya sudah disiplin, sudah terbuka. Misalnya kalau ada indikasi badan kurang sehat, ya segera ke Puskesmas, tidak kluyuran.
Sumardi mengatakan tidak ideal kalau saat ini mempertentangkan, apalagi menjustifikasi PSBB di Surabaya gagal. Akan lebih bagus mengajak masyarakat untuk disiplin menerapkan physical distancing dan social distancing. Penilaian miring pihak tertentu bahwa PSBB gagal, harus menjadi catatan Walikota Surabaya.
Pokoknya demi menjaga warganya, Walikota jangan ragu ragu. Walikota kan sudah terbukti bisa membuat Surabaya lebih Indah, masak menangani corona gagal. Tidak lah.