Kasus Corona di Jatim Masih Tinggi, Petugas Lebih Agresif dan Represif

Kasus Corona di Jatim Masih Tinggi, Petugas Lebih Agresif dan Represif
Gubernur Khofifah dan Emil Dardak saat jumpa pers Minggu (10/5/2020) malam.

SURABAYA (WartaTransaransi.com) – Tim gugus  tugas Covid-19 Pemrov Jawa Timur mengkonfirmasi soal sebaran virus corona yang dianggap makin meluas. Namun dokter Jony Wahyuhadi sebagai penanggung jawab dibidang kesehatan juga bekerja keras agar pasien positif maupun status PDP bisa disembuhkan.

Sampai hari ini pukul 17.00 posko telah melakukan update dan terkonfirmasi positif 1491, pasien sembuh 244  dan kasus meninggal 149 orang, tutur Gubernur Khofiffah Indar Parawansa dalam jumpa pers, di Grahadi Surabaya, Minggu (10/5/2020) malam.

Kasus baru sebanyak 82 orang adalah masing-masing 1 berasal dari Kabupaten Pasuruan, Kota Probolinggo, Jember, Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Probolinggo, sedangkan masing-masing 2 berasal dari Jombang, Kota Malang, Kabupaten Malang, Bondowoso, Tuban dan Pacitan. Lalu 3 dari Magetan, 4 dari Lamongan, kemudian 16 dari Sidoarjo dan 41 dari Kota Surabaya.

Hari ini pasien positif bertambah cukup tinggi yakni 82 orang sehingga angka totalnya 1491 orang, 1098 masih dirawat atau setara dengan 73,64 persen.

“Pasien yang terkonfirmasi PDP dari angka 3971 kini naik menjadi 4031 orang dan pasien ODP dari angka 21.131 kini menjadi 21.254 orang,” jelas Khofifah.

Kemudian Gubernur juga menjelaskan bahwa yang terkonfirmasi negatif atau sembuh di Jatim hari ini ada 14 orang yang masing-masing 1 dari Kota Pasuruan, Ponorogo, Bangkalan, Pamekasan, Kota Malang, dan Kabupaten Probolonggo, kemudian 2 dari Kabupaten Malang dan 6 dari Kota Surabaya. Total yang sembuh di Jatim ada 244 orang atau setara 16,36 persen.

Sedangkan pasien meninggal hari ini ada 6 orang di Jatim yakni 1 dari Kabupaten Blitar dan Sidoarjo dan 4 dari Surabaya. Total yang meninggal di Jatim hingga hari ini adalah 149 orang atau setara 9,99 persen.