Sebagaimana surat Al-Qiyamah ayat 17 dan 18 yang menyebutkan, “Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti bacaannya”.
Al-Qur’an menjelaskan sendiri bahwa isi dari Al-Qur’an adalah sebuah petunjuk. Terkadang juga dapat berisi cerita mengenai kisah bersejarah, dan menekankan pentingnya moral. Al-Qur’an digunakan bersama dengan hadits untuk menentukan hukum syari’ah. Saat melaksanakan Sholat Al-Qur’an dibaca hanya dalam bahasa Arab. Beberapa pakar Barat mengapresiasi Al-Qur’an sebagai sebuah karya sastra bahasa Arab terbaik di dunia.
Menurut keterangan di artikel “Penjelasan Seputar Nuzulul Qur’an” yang dilansir NU Online, pendapat pertama menyebut bahwa Al-Qur’an diturunkan sekaligus dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah (langit dunia), dan hal ini terjadi pada Lailatul Qadar. Lalu, ayat demi ayat diturunkan secara bertahap ke bumi. Turunnya Al-Qur’an pertama kali ke bumi ini disebut Nuzulul Qur’an.
Sedangkan pendapat kedua menyatakan Al-Qur’an diturunkan ke langit dunia selama 20 malam pada saat setiap Lailatul Qadar dalam kurun waktu 20 tahun. Lailatul Qadar hanya muncul sekali dalam setahun, yakni pada bulan Ramadhan. Lalu, ayat-ayat Al-Qur’an dibacakan kepada Rasulullah SAW sesuai dengan kebutuhan.
Sementara menurut pendapat ketiga, Al-Quran turun pertama kali pada saat malam Lailatul Qadar. Lalu, Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad secara bertahap dalam waktu yang berbeda-beda.
Dari ketiga pendapat itu, yang paling banyak dianut adalah teori yang pertama. Surat al-Alaq ayat 1-5 turun pada malam Lailatul Qadar. Suatu malam yang oleh Al-Quran disebut “lebih baik dari seribu bulan.” Pendapat mengenai turunnya pewahyuan, yang terjadi di malam Lailatul Qadar, didasarkan pada penjelasan Al-Qur`an di surat Al-Qadr ayat 1, surat Ad-Dukhan ayat 3-4 dan surat Al-Baqarah ayat 185.
Meskipun masih ada perbedaan pendapat, banyak ulama berpandangan bahwa peristiwa turunnya Al-Qur`an turun (Nuzulul Quran) itu terjadi saat Lailatul Qadar yang datang pada malam 17 Ramadhan.
Dalam “Sejarah Nabi Muhammad : Wahyu Pertama yang Menggetarkan”, disebutkan pada suatu malam bulan ramadan tahun 610 Masehi bertempat di Gua Hira, beliau didatangi malaikat dan berkata, “Bacalah!”.
Berikut bacaan surah al-Alaq ayat 1-5 dalam tulisan Arab, latin, dan artinya;
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, (ayat 1)
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (2)
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,(3)
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam,(4)
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (5).
Membaca tanda-tanda jaman, dimana Surabaya Raya sudah diputuskan memperpanjang PSBB, alam sudah mulai bersahabat dengan menyapa umat dan do’a dari berbagi penjuru dunia juga sudah menyebar dengan jutaan permohonan. Terutama do’a mohon Covid19 berakhir, “pulanglah Corona!!!”. Kembalikan kami manusia pada kehidupan normal seperti sedia kala, dan masih jutaan permohonan, saling silang berebut dikabulkan. insyaAllah 1410 tahun peringatan turunnya Al-Qur’an, Allah SWT akan memberikan obat mujarab, dan segera memulangkan virus Corona. Al-Qur’an turun, obat turun, dan Corona Turn Back. (jt)