“Corona …virus lurus mak nyus” karena Corona tidak pernah berbohong, tidak pernah menjual diri apalagi atribut kebesaran, Corona juga tidak pernah mengganggu si miskin dan mereka yang tidak berdaya, Corona hanya jalan-jalan tidak lebih dari itu…, bahkan lurus tidak pernah belok sedikit … rasanya mak nyus karena memang bisa dinikmati dari berbagai penjuru dunia.
Tetapi di balik “Corona…” denyut nadi politik dari sudut pandang kacamata apa saja, ternyata memang “virus lurus mak nyus”, dinikmati semua kalangan dalam berbagai isu …
“Corona …virus lurus mak nyus” karena mempunyai gerakan menggetarkan seluruh sendi kehidupan dari kepala negara sampai kepala kelurahan; dari ustad dan kiai sampai tulang patri. Dari sholat rapat dan lurus sampai longgar dan melanggar. (Oleh : Djoko Tetuko)
