Oleh : Djoko Tetuko
KETIKA 200 negara lebih harus berjibaku melawan Corona, Alam justru bersujud dan bersyukur atas nikmat Allah SWT karena menjadi bersih, suci, terjadi bak bidadari menari nari girang melayang layang terbang menikmati kesunyian dalam keindahan, keindahan dalam ketakjuban, ketakjuban karena kesunyian.
Sunyi …, sepi…, indah dipandang mata makhluk dari planet mana saja. Asap knalpot dari jutaan kendaraan berhenti tanpa fatwa atau seruan suci dari rumah ibadah, tetapi karena harus mengurung diri di rumah karena Corona. Alam bersyukur dalam bersujud
Indah…, terang benderang…, dipandang dari sudut pandang planet mana saja, begitu langit dalam waktu cukup lama membiru bersih tanpa polusi, bak lukisan abadi mengukir gunung dan Padang pasir langit di atas langit, karena tidak ada lagi cerobong pabrik dan polusi lain yang selama tidak berhenti mengirim semua sampah dan kotoran ke atas langit dan di atas langit. Alam bersyukur dalam bersujud