Opini  

“Obat Mujarab Melawan Corona”

“Obat Mujarab Melawan Corona”
Djoko Tetuko

Oleh : Djoko Tetuko

Masih tergiang ketika ustad di langgar wakof, membuka cerita tentang kisah “Koron” atau “Katon”, seorang tokoh jaman Nabi Musa AS, ketika beribadah begitu dekat dengan Allah SWT, sang Maha Pencipta dan Maha Kuasa. Begitu dekat Koron berdo’a memohon kaya raya supaya bisa lebih dekat dan bisa membantu sesama.

Tetapi, ketika kekayaan sudah melimpah dan harta benda sudah tidak terbilang lagi, bahkan berada di mana-mana. Maka Koron berubah menjadi hamba yang mengingkari janjinya untuk lebih taat dan dekat dengan Allah SWT. Koron berubah menjadi sombong.

Sepintas kisah Koron di masa kanak-kanak waktu itu, hampir sama dengan kisah Corona di abad 2020. Bedanya jika Koron kemudian dikubur bersama harta bendanya, maka Corona “mematikan” semua kehidupan dalam skala kecil. Uang dan harta benda hanya sebagai pajangan atau hiasan, tidak mampu membendung atau membayar Corona supaya pergi dari tempat di mana ia tinggal sementara. Negara kaya raya, negara hebat, negara jago perang, dan negara jago mengatur semua urusan. Angkat tangan tanpa menyerah, para pemimpin mereka sudah menangis.

Dalam Kamus Bahasa Indoensia, dijelaskan bahwa ada Harta karun adalah sejumlah besar harta atau kekayaan lain yang tersembunyi, maupun yang ditemukan, namun tidak diketahui asal-usulnya. Kata karun berasal dari Qarun atau Karun, tokoh pada zaman Nabi Musa yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Ia adalah seorang yang kaya raya, tetapi tertimbun beserta harta bendanya karena kesombongannya. Perburuan harta karun merupakan topik yang sering ditemukan pada karya fiksi dan legenda, misalnya pada novel Le Comte de Monte-Cristo atau anime/manga One Piece.
.
Harta Karun berasal dari Harta Karuhun, yaitu harta peninggalan nenek moyang. Penemuan harta Karun bisa diperoleh dengan cara ekplirasi, misalnya penggalian pada reruntuhan bangunan lama, Kuburan, dan tempat lain yang diduga tempat leluhur menyimpan harta berharga. Bisa juga penemuan secara tak sengaja oleh orang yang bukan ahli Waris sah. Misalnya temuan tak sengaja oleh seseorang di bawah tanah temat bekas reruntuhan akibat perang atau gempa bumi. Semua temuan itu bisa digolongkan sebagai harta Karun.

Sang Ustad mengatakan, maka setiap menemukan harta tidak bertuan atau harta tertimbun, maka disebut sebagai harta Koron. Dan hari ini dengan virus Corona semakin mendekatkan bahwa tokoh Koron ialah simbol “kesombongan” dan Corona akan mampu dikalahkan dengan kesabaran dan menanggalkan kesombongan selama ini. Mari melepas berbagai kesombongan dengan berperilaku sabar serta tawakal.