JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI Fadli Zon menilai ekonomi global saat ini tengah mengalami resesi sehingga perlu ada peninjauan ulang terkait program prioritas pembangunan nasional.
Menurutnya, setelah tahun lalu bisa tumbuh 3,6 persen, pertumbuhan ekonomi global tahun ini diperkirakan hanya akan menyentuh angka 3,0 persen saja. Hal ini terjadi karena lesunya pertumbuhan ekonomi negara-negara maju, yang diproyeksikan hanya akan tumbuh sekira 1,7 persen saja tahun ini dan tahun depan.
“Membaca proyeksi tersebut, tentunya sulit menyangkal bahwa resesi ekonomi global tengah menghadang di depan mata. Dan gelombang resesi tersebut pasti akan berimbas pada perekonomian Indonesia,” ujar Fadli Zon dalam rilis dikutip Senin (30/12/2019).
Fadli juga menganalisa bahwa perlambatan juga terjadi di bidang investasi. Tahun ini investasi di Indonesia mengalami perlambatan signifikan. Di kuartal ketiga 2019, investasi Indonesia hanya mampu tumbuh 4,21 persen, padahal pada kuartal sebelumnya masih tumbuh 5,01 persen.
“Meski demikian, gelombang resesi memang seolah belum terasa. Hal ini terjadi salah satunya karena saat ini kita masih menikmati stabilitas semu nilai tukar Rupiah. Saya sebut sebagai stabilitas semu, karena stabilitas Rupiah yang terjadi saat ini sebenarnya bertumpu pada derasnya hot money, atau aliran dana-dana jangka pendek, bukan oleh kuatnya fundamental ekonomi,” ujarnya.