Menurut Fachrul, dewasa ini pesantren telah giat berbenah diri. Pendidikan yang diterapkan pesantren sudah merambah masuk ke berbagai bidang di luar ilmu pengetahuan keagamaan-keislaman, yakni ilmu-ilmu yang lazim dipahami oleh sebagian besar masyarakat sebagai ilmu umum. Sebenarnya Islam tak mengenal dikotomi ilmu agama atau ilmu umum, maka kata Fachrul, Pospenas ini tepat menjadi wahana adu prestasi bagi kalangan pesantren.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin mengungkapkan, sejak digelar pertama kali tahun 2001, animo santri ikut Pospenas luar biasa. Sebagian besar pesantren memang mengembangkan cabang yang dilombakan dan antusias terlibat.
“Event ini awalnya digelar dua tahunan, namun sejak 2007 menjadi tiga tahunan,” katanya.
Pada Pospenas kali ini, 3.090 orang akan terlibat. Di antaranya 1.541 atlet, 589 seniman, 960 official dan pendamping dari 34 provinsi.
Cabang yang dilombakan adalah atletik, bola voli, futsal, senam santri, dan permainan adat. Kemudian ada cabang kaligrafi, pidato tiga bahasa, seni lukis, seni kriya, hadrah, puidi dan stand up commedy. (wt)