Kalau Ditakdirkan Lahir Lagi, Saya Pilih Jurnalis

Syukuran 67 Tahun Bang One

Kalau Ditakdirkan Lahir Lagi, Saya Pilih Jurnalis
Karni Ilyas (baju putih) bersama sahabat sahabatnya merayakan ulang tahunnya ke 67
Kalau Ditakdirkan Lahir Lagi, Saya Pilih Jurnalis
(Karni Ilyas (baju putih)

Ketika berhenti di Majalah Forum (1999) – dia sendiri menggunakan istilah dipecat – Karni berniat pulang kampung menghabiskan masa tuanya sambil menulis buku. Entah bagaimana ceritanya, dia kemudian menerima tawaran menjadi pemimpin redaksi Liputan 6 / Direktur Pemberitaan SCTV. Praktis sejak itu ia terlibat dalam jurnalisme televisi. Di SCTV dia mengintrodusir program diskusi Jakarta Lawyers Club (JLC) – tayang sekali sebulan. Saat itu kebetulan ia menjadi ketua forum para lawyer Jakarta, JLC. Kelak JLC menjadi ILC, Indonesia Lawyers Club.

Karni Ilyas sosok wartawan pekerja keras dan inovatif. Bekerja di manapun selalu melahirkan gagasan segar dan orisinil. Liputan tentang terorisme tiada yang bisa menandingi. tvOne melambungkan namanya setara pejabat penting negara dan bintang sinetron yang dipuja banyak orang. Disambut dimana-mana. Dia sendiri sering geli melihat dirinya dikerubuti fans yang minta foto bersama dan tanda tangannya. Di tempat-tempat umum, seperti bandara, petugas selalu memberi perhatian lebih, tidak perlu sampai mengantre. Yang luar biasa, orang bisa mengenali cukup dengan mendengar selintas suaranya yang khas. Suatu kali di Palembang dalam keadaan gelap tukang duren pinggir jalan langsung mengenali Bang One hanya dari suaranya.

Suara khas Bang One itu boleh dibilang membawa rezeki. Suara serak menjadi ciri khasnya sekaligus selling pointnya. Tidak sedikit yang menyebut suaranya itu sexy. Pergaulannya amat luas di hampir semua kalangan. Tetapi kalau diminta memilih, ia lebih menyukai menggunakan sisa waktu sehari-hari kerja bertemu rekan satu komunitas di dunia pers. Dalam bersahabat dia amat setia dan loyal. Ia menjadi tempat berguru banyak teman wartawan. Sebagian bahkan menganggapnya suhu. Banyak bekas anak buahnya kini memang menjadi pemimpin redaksi media. Hubungan pertemanan tetap dijalin sampai sekarang.
Karni salah satu tokoh penting dunia televisi Indonesia sekarang ini. Prestasinya memang luar biasa, tak cuma memimpin, tetapi juga berhasil “menemukan” tvOne. Yang utama : Bang One berhasil mengubah paradigma televisi swasta di Indonesia yang sebelum ini lebih dianggap media hiburan semata. Berita yang selama ini terbatas di kalangan tertentu penontonnya, berhasil disejajarkan bahkan kadangkala melampaui sinetron dan acara hiburan yang menjadi mainstream televisi.

Melalui pelbagai program tvOne Karni mengedukasi masyarakat dengan wawasan berbangsa dan bernegara, serta berpikir merdeka. Dia berhasil mengubah kebiasaan rakyat Indonesia yang cuma memburu hiburan di televisi. Dia menyuntikkan daya tarik dalam program news. Kontribusi yang tak kalah penting : ikut juga mengubah pandangan masyarakat bahwa presenter tidak harus bersuara bagus dan handsome dengan dandanan kelimis kayak bintang sinetron.

Staminanya luar biasa. Ayah tiga anak dan kakek lima cucu ini bekerja rata-rata lebih banyak dibandingkan wartawan segenerasi atau seumur dengan dia. Ia biasa pulang kerja sampai rumah waktu dinihari. Setiap pekan sekitar tiga jam harus berdiri mengawal tiap kali JLC/ILC (Indonesia Lawyer Club) tayang. Selama tiga jam itulah dia menyihir pemirsa. Di tvOne dia tidak hanya mengawal redaksi dan program ILC, tetapi ia juga sediakan waktu untukdubbing kartun Bang One yang kocak.

Suami Yulinas Sukarni, serta ayah tiga anak (Renold, Romy, Helen) dan kakek lima cucu ini meraih gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 2013. (***)