SURABAYA (Wartatransparansi) –Anggota DPRD Jawa Timur, Nur Faizin, menegaskan bahwa dorongan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) terkait Bank Jatim tidak semata-mata untuk menyelidiki kasus kredit fiktif yang terjadi di Kantor Cabang Jakarta.
Menurut Nur Faizin, isu yang melatarbelakangi pembentukan pansus jauh lebih luas dan mendalam. Dia mengaku banyak mendapat laporan temuan di lapangan yang perlu dijawab dan dikonfirmasi oleh Pimpinan Bank.
Oleh karenanya, ia menilai bahwa Pansus Bank Jatim perlu dibentuk untuk memperbaiki kinerja Bank Jatim kedepan dan kasus kasus yang merugikan Bank milik rakyat Jawa Timur ini tidak kembali terulang.
“Makanya dari awal kami menginisiasi terbentuknya Pansus Bank Jatim, dalam rangka menggali informasi dan mengkomparasikan dengan beberapa temuan dan informasi yang kami terima, agar menjadi bahan evaluasi kinerja Bank Jatim kedepannya” kata Nur Faizin, Selasa (20/5/2025).
Sebenarnya pihaknya sudah melakukan langkah langkah lain untuk mengurai masalah Bank jatim ini, seperti memanggil Panitia Seleksi (Pansel) Bank Jatim, namun beberapa kali panggilan resmi dari Komisi C tidak diindahkan oleh Pansel dan terkesan Pansel sangat tertutup.
“Tiga kali kami sudah mengundang Pansel Bank Jatim, namun tiga kali juga tidak hadir, ada apa? Padahal kami lembaga resmi dan sebagai lembaga yang berwenang mengawasi kinerja Bank Jatim, kalau memang tidak ada apa apa, kenapa harus mangkir?” ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa semakin hari semakin banyak temuan dan informasi yang diterimanya terkait problem yang ada di Bank Jatim, baik informasi dari eksternal juga dari internal, seperti informasi tekanan yang dialami pegawai Bank Jatim yang melaporkan kasus kredit fiktif dengan mengajukan diri sebagai whistleblower justru mengalami mutasi sebagai bentuk tekanan.
“Kami mendapat informasi bahwa whistleblower tersebut saat ini justru mendapat perlakuan tidak adil, dipindah ke Surabaya. Ini menandakan bahwa kondisi di Bank Jatim tidak sedang baik-baik saja. Oleh karena itu, keberadaan Pansus menjadi sangat penting agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan,” tuturnya.