“Kita harus dorong. Presiden sangat terbuka dalam hal ini. Tidak pernah kita, dengan Presiden, tidak dipenuhi dengan baik,” katanya.
Mengenai aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa itu, Nasir mengimbau para rektor agar memberi tahu mahasiswa, jangan sampai turun ke jalan. Dia mendorong dilakukannya dialog. “Kita masih ada waktu kan, dialognya. Jadi jangan sampai menggerakkan. Yang membuat kekacauan. Itu enggak boleh. Kekacauan nanti urusannya keamanan, urusannya nanti bagian Polri dan TNI lah. Nah, itu bukan bagian kami. Kami hanya mengimbau,” tegasnya.
Dia mengingatkan, bahwa para civitas akademika adalah insan akademik, intelektual, dan merupakan orang-orang terpandang pendidikannya. “Kalau mereka tahu orang terpandang pendidikannya itu ikut turun ke jalan sehingga tidak bisa terkontrol, apa bedanya nanti dengan tidak terdidik? Nah, ini penting,” ucapnya.
Kalau sampai ada mahasiswa yang digerakkan untuk melakukan aksi turun ke jalan, Nasir akan memberi sanksi bagi para rektor perguruan tinggi. Bukan dosen yang akan dikenakan sanksi. Sementara dosennya, nanti rektor (yang memberi sanksi.
“Nanti kalau dia tidak menindak, rektornya akan ditindak. Makanya, kami akan memonitor terus perkembangan ini,” katanya.
Nasir berjanji akan melakukan pendekatan persuasif terhadap para mahasiswa. “Karena itu, saya anjurkan mahasiswa kembali ke kampus untuk kuliah dengan baik. Supaya kita bisa menjadi lulusan yang baik. Yang bisa berkualitas, yang memiliki daya saing,” ujarnya. (wt)