Jazz Gunung Ijen Pikat Ratusan Pengunjung

Jazz Gunung Ijen Pikat Ratusan Pengunjung
Ratusan pengjung sambuta hangat gelaran Gunung Ijen

Penampilan puncak, sekaligus yang paling ditunggu oleh penonton milenial malam itu, adalah Tompi. Tompi memainkan set lagu yang diisi dengan banyak melodinya yang manis, seperti Tak Pernah Setengah Hati, Selalu Denganmu, Bawa Daku. Tompi juga menggubah lagu dangdut Syantik ke dalam jazz. Suasana semakin menghangat saat Tompi memberikan efek pada  warna suaranya sehingga menghasilkan suara yang unik, sambil sesekali mengajak penonton sketching.

Dia juga memberikan sampul salah satu lagu  favorit Indonesia oleh Gesang Martohartono, Bengawan Solo.

Festival ditutup dengan penampilan Djaduk Ferianto’s Ring of Fire Project feat. Endah Laras & Ricad Hutapea. Aksi Djaduk Ferianto dan kawan-kawan mampu mencuri perhatian penonton. Mereka menampilkan repertoar lagu Didi Kempot. Tak pelak, suasana di kaki Gunung Ijen itu menjadi ambyar.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menuturkan, jazz Gunung Ijen adalah bagian dari 120 event festival yang digelar di Banyuwangi dalam setahun.

“Musik adalah salah satu event yang terus kami garap di antara beraneka atraksi seni budaya lainnya. Musik dan seni telah memiliki panggung yang istimewa di Banyuwangi,” kata Anas.

Sementara itu, inisiator Jazz Gunung Ijen sekaligua pemilik Jiwa Jawa Resort Sigit Pramono menjelaskan bahwa amfiteater ini dibuat sebagai panggung kesenian Banyuwangi, termasuk konser jazz. Mengingat, animo pelaku seni dan penikmat seni di Banyuwangi yang mulai tumbuh.

“Animo menikmati jazz di sini mulai tinggi, ini lantaran Banyuwangi mengusung dua festival jazz setiap tahunnya. Jazz Gunung Ijen sendiri tidak hanya dihadirkan sebagai panggung musik, namun sekaligus  untuk mempromosikan destinasi daerah. Selain Kawah Ijen, juga Taman Gandrung Terakota ini,” pungkas Sigit. (yin)