Sentra Wisata Kuliner di Surabaya Terus Dibenahi

Sentra Wisata Kuliner di Surabaya Terus Dibenahi

Dalam penerapan sistem single cashier, pemkot punya kriteria khusus. Yakni, SWK yang nilai omsetnya sudah masuk kategori tinggi dan ramai pengunjung. Menurut Widodo, setidaknya ada 24 dari total 44 SWK di Surabaya yang siap diterapkan sistem kasir tunggal.

Lantas bagaimana dengan SWK yang belum memenuhi kriteria tersebut? Widodo menyatakan, bahwa pemkot akan terus memberikan pendampingan. Salah satunya dengan cara bersinergi dengan sejumlah hotel guna mendatangkan chef untuk memberikan pelatihan kepada para pedagang. “Fokus pelatihan tersebut menyasar cita rasa dan tampilan makanan agar lebih menarik,” tegasnya.

Tak hanya itu, Pemkot Surabaya juga memberikan pelatihan manajemen pembukuan keuangan kepada para pedagang. Mereka diajarkan bagaimana memisahkan antara manajemen usaha dengan rumah tangga, karena selama ini para pedagang kebanyakan mencampur keuangan usaha dengan rumah tangga, sehingga mulai saat ini haru dipisahkan. “Kami juga terus berupaya  memperbaiki bangunan-bangunan SWK supaya lebih aman dan nyaman,” imbuhnya.

Salah satu pedagang SWK Convention Hall, Andy Setiawan pun mengapresiasi penerapan sistem pembayaran menggunakan single cashier. Menurutnya, secara tidak langsung hal ini akan meningkatkan brand dari SWK itu sendiri. “Jadi SWK ini juga harus setara dengan milik swasta yang modern,” kata pria yang berdagang tahu telor ini.

Andy mengungkapkan, setelah diterapkan kasir tunggal, dia bisa mengetahui omset yang didapat, baik itu harian, mingguan atau bulanan. Bahkan, Andy mengaku, saat ini omsetnya telah meningkat sekitar 20 – 25 persen setelah diterapkannya single cashier. “Mungkin pengunjung merasa lebih praktis membeli makanan di sini, sehingga lama-kelamaan makin banyak yang datang ke sini,” kata warga Kecamatan Mulyorejo ini. (wt)