Riyadh Apresiasi Semangat “Nyawiji”in

Tendangan Bebas Joko Tetuko

Riyadh Apresiasi Semangat “Nyawiji”in
Djoko Tetuko

Riyadh secara khusus hanya mengingatkan bahwa semangat luar biasa, konsolidasi organisasi dengan pengukuhan, renovasi stadion, dan perbaikan infra struktur terkait, membutuhkan kesungguhan supaya benar-benar bermanfaat bagi kelangsungan pembinaan yang berkesinambungan.

Kunci pembinaan berkesinambungan karena situasi dan kondisi Nganjuk sama dengan negara samba Brasil, pagi dan sore hari banyak anak-anak bermain sepakbola di mana-mana, di kampung-kampung, maka mendidik pelatih muda dan guru-guru sekokah dasar (SD) supaya pemain usia dini yang berbakat dan punya potensi mendapat porsi latihan standar internasional.

Sedangkan “Nyawiji” dengan perekonomian dan kenakalan remaja atau kegiatan remaja yang masih berbasis digital atau pengaruh hansphone, maka pembinaan sepakbola dengan program profesional dan dukungan seluruh pejabat terkait, termasuk forum pimpinan daerah (Foroimda) Nganjuk, merupakan kenyataan di lapangan bahwa sepakbola selalu bersentuhan dengan ekonomi kerakyatan.

Sebuah catatan dalam membangun sepakbola Nganjuk ketika pengukuhan, tidak seperti kebiasaan acara di beberapa daerah, dengan memberi porsi sambutan kepada ketua KONI, tetapi langsung ketua DPRD. Dan walaupun bukan hal yang biasa tetapi inilah “tendangan bebas” bahwa tendangan ketua DPRD ( dalam kebijakan beraama eksekutif ) menjadi lokomotif menuju kebangkitan pembinaan sepakbola yang “Nyawiji”.

PSSI Jatim perlu mencontoh model baru, dukungan dari ketua DPRD Nganjuk sebagai sebuah tendangan bebas, apakah dilakukan dengan tendangan pisang atau tendangan keras menembus tembok pemain atau tendangan menyusur tanah.

Biarlah semua dilakukan yang penting gol. Minimal di beberapa daerah dukungan seperti ini bisa diwujudkan. Sebuah sinergi membangun olahraga bersama wakil rakyat. (jt)