KIEV – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan ke Jalur Gaza akan tetap dilakukan meskipun negaranya akan menggelar pemilu pada September mendatang. Hal itu dia sampaikan saat melakukan kunjungan selama dua hari ke Ukraina, Senin (19/8/2019).
Netanyahu membantah kabar bahwa dirinya akan menahan diri dan tak melakukan serangan ke Gaza karena alasan pemilu. “Ini tidak benar. Setiap orang yang mengenal saya tahu bahwa pertimbangan saya adalah fakta dan nyata, bahwa saya bertindak dalam kerja sama penuh dengan pasukan keamanan, dengan ketegasan serta tanggung jawab,” ujar Netanyahu, dikutip laman Middle East Monitor.
Netanyahu menegaskan bahwa pemilu tidak akan menahannya untuk melancarkan serangan ke Gaza. “Jika diperlukan, kami akan memulai kampanye (serangan) besar, dengan atau tanpa pemilu,” kata dia.
Pada Sabtu pekan lalu pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza. Mereka mengincar dua fasilitas milik kelompok Hamas. “Serangan itu dilakukan sebagai respons atas roket yang diluncurkan dari Gaza awal malam ini,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.
Belum ada laporan apakah serangan itu menyebabkan jatuhnya korban jiwa atau luka. Sementara itu Hamas menyebut serangan Israel ke Gaza bertujuan mengalihkan perhatian atas kekerasan yang terjadi di Tepi Barat baru-baru ini.