Dan salah satu *ciri2 Kebenaran* itu ialah dapat menenteramkan hati. Sementara pembenaran hanyalah membuat hati guncang dan ragu.
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda dalam hadits diriwayatkan dari Wabishoh bin Ma’bad :
Engkau bertanya kepadaku tentang kebaikan dan dosa. Wabishoh menjawab, “Iya wahai Rasulullah.” Lalu Rasulullah mengumpulkan tiga jarinya dan menusukkannya ke dada Wabishoh, dan bersabda, ”Wahai Wabishoh, tanyalah hatimu. Kebaikan adalah sesuatu yang membuat hatimu tenang dan jiwamu tenteram. Sedangkan dosa adalah sesuatu yang mengganjal di hatimu dan mengguncang dadamu, meskipun orang-orang sudah memberimu jawaban”. (HR Ahmad juz 37 hal. 438 no. 17315)
Dan dikarenakan oleh sebab lebarnya jarak antara mata, pikiran dan hati terhadap firman2 Allah (Al-Qur’an), maka inilah yang membuat sebagian umat Islam tidak begitu antusias mengkaji dan menjalaninya. Sebagian lain, malah sudah meninggalkan dan melupakannya.
“Yang disebut Muslim adalah orang yang lisan dan perbuatan tangannya membuat orang lain aman dan selamat.” (HR Muslim). Karena itu, “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata baik atau diam.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
“(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Qur’an) yang telah di turunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Rabb-nya, dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS.Al Baqarah : 3-5)