Surabaya – Pemprov Jatim menggandeng Ikatan Bidan Indonesia (IBI) untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan stunting di Jatim. Hal ini penting dilakukan karena kedua permasalahan tersebut masih menjadi pekerjaan rumah/PR bagi Jatim.
“Banyak program yang bisa mempertemukan IBI dengan Pemprov Jatim, karenanya beberapa hal yang menjadi PR Jatim perlu dipetakan ulang dan disosialisasikan kembali,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menerima Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Timur di Ruang Kerja Kantor Gubernur Jawa Timur, Jalan Pahlawan No. 110 Surabaya, Jumat (19/7) malam.
Khofifah sapaan akrab Gubernur Jatim berharap, IBI bisa menjadi ujung tombak di daerah-daerah utamanya yang jumlah kematian ibu, jumlah kematian bayi, dan stuntingnya masih tinggi. Apalagi, khusus permasalahan stunting telah menjadi kesadaran kolektif mulai dari Presiden hingga masyarakat. Bahkan, pihak Menkeu juga menyadari bahwa stunting perlu ditangani dengan serius.
“Pihak Kemenkeu menyadari bahwa seluruh energi telah diberikan untuk menyiapkan SDM berkualitas, tetapi kalau jumlah penduduk yang stunting tidak tereduksi maka akan menjadi beban,” ungkapnya.