Surabaya – Pemprov Jatim akan terus mendorong industri di Jatim, utamanya di kawasan ring 1, seperti Kota Surabaya dan sekitarnya untuk segera mencari strategi transformasi menuju industri yang produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM) nya bisa ditingkatkan.
Apalagi kondisi tersebut sejalan dengan pengembangan industri 4.0 yang mengedepankan industri berbasis SDM dan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak saat menghadiri East Java Economic Forum – Bincang Ekonomi Jatim ‘Menakar Masa Depan Industri Manufaktur Jawa Timur’ di Hotel Majapahit Surabaya, Kamis (4/7).
Menurut Emil, pengembangan SDM ini salah satunya melalui pendidikan vokasi dan Balai Latihan Kerja (BLK).
Upaya yang dilakukan Pemprov Jatim diantaranya dengan merevitalisasi jurusan BLK dan SMK, meningkatkan sarana prasarana pelatihan, mengurangi disparitas SMK negeri dan swasta dengan melakukan sertifikasi SMK swasta, serta meningkatkan kerjasama SMK dengan dunia usaha dan industri.
Kerjasama yang dilakukan yakni dengan industri di bidang makanan dan minuman, otomotif, elektronik, kimia serta garmen.
“Sementara untuk pengembangan iptek salah satunya penggunaan teknologi tepat guna dalam proses industri,” jelasnya.
Pengembangan industri 4.0 ini, lanjut Emil, harus segera dilakukan terutama bagi industri yang berada di kawasan ring 1. Pengembangan wilayah dan potensi investasi Jatim sendiri dibagi menjadi beberapa klaster.