Ketua DPRD Dukung Penuh Program Pemkot Kediri

Ketua DPRD Dukung Penuh Program Pemkot Kediri
Foto :Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa yang turut hadir dan Ketua DPRD Kholifi Yunon,usai menghadiri rapat paripurna pembacaan Visi Misi.

Dalam mewujudkan visi dan misi tersebut, Mas Abu-Ning Lik memiliki sepuluh program unggulan. Yakni, Prodamas Plus, _service city card_ , _open and clean government_ , asuransi kesehatan _universal_ , _home care_ kondisi darurat lansia dan balita, pendidikan gratis dan berkualitas, pengembangan usaha milik RW atau koperasi RW, penciptaan 15.000 wirausaha baru, 1 kelurahan 1 RTH dan Kampung Keren (kreatif dan independen).

Selain itu, Mas Abu menyebutkan tantangan pembangunan Kota Kediri tahun 2019-2024. Seperti, peningkatan IPM Kota Kediri menjadi tiga tertinggi di Jawa Timur, menyongsong pembangunan tol Kediri-Nganjuk dan Bandara Kediri untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mewujudkan pembangunan _ring road_ Kota Kediri, mendorong terwujudnya Jembatan Mrican untuk mengurangi kemacetan, mewujudkan Kota Kediri yang bersih, indah, nyaman dan berwawasan lingkungan. Kemudian percepatan penurunan kemiskinan, percepatan pengurangan pengangguran, pelaksanaan Prodamas Plus yang baik untuk mendorong percepatan pembangunan dan pemerataan pembangunan di Kota Kediri, serta peningkatan level _smart city_ .

” Ke depan kami akan mengejar IPM di Kota Kediri menjadi tiga besar di Jawa Timur. Kita akan melakukannya _step by step_. Kami ingin mewujudkan bahwa sumber daya manusia di Kota Kediri baik _human development indeks_ nya, pendidikan ataupun kesehatannya sangat baik,” katanya

Untuk perencanaan pembangunan, lanjut Mas Abu tentunya akan menyesuaikan dengan rencana pembangunan nasional maupun Jawa Timur. “Nanti ke depan akan banyak rekonsiliasi RPJM kami, Provinsi Jawa Timur, dan Nasional. Yang paling urgent adanya _exit tol_ dan _airport_. Dan nantinya UB serta universitas lain akan berkembang pesat dan semakin banyak investor,” urainya.

Mengenai ring road Mas Abu menambahkan sedang menawarkan rencana tersebut ke pemerintah pusat. Karena kalau Kota Kediri saja belum mampu untuk membangun _ring road_.

Dalam kesempatan ini walikota berusia 39 tahun ini juga menuturkan, capaian yang telah diraih Kota Kediri selama tahun 2014-2019. “Selama periode pertama, pemerintah Kota Kediri telah berhasil mencapai target kinerja RPJMD Kota kediri. Hal ini terlihat dari beberapa indikator makro pembangunan mengalami peningkatan diantaranya: Indeks reformasi birokrasi mencapai 76,69%, Indeks kepuasan masyarakat sebesar 3,25 atau 80,98, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup sebesar 58,29 yang telah melampaui target dari tahun 2018 sebesar 55,7, Indeks kota layak huni sebesar 63,97 yang melampaui target tahun 2018 sebesar 63,94, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 77,13, Tingkat kemiskinan turun menjadi 7,68%, Indeks kerukunan antar umat beragama sebesar 3,76% yang melampaui target tahun 2018 sebesar 2,85%, Pertumbuhan ekonomi dengan tembakau mencapai 5,14%, pertumbuhan ekonomi non industri tembakau mencapai 7,02%, Tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 3,63% di tahun 2017. Selain itu, selama lima tahun terakhir indeks GINI Kota Kediri kategori rendah pada tahun 2017 yaitu 0,4. Inflasi Kota Kediri juga rendah sebesar 1,97%.

Berdasarkan opini BPK dalam hal pengelolaan keuangan, Kota Kediri berhasil memperoleh WTP selama 4 tahun dari tahun 2014-2017. Di tahun 2018 nilai SAKIP di Kota Kediri mencapai BB. Kawasan kumuh di Kota Kediri turun dari 69,1 hektar tahun 2015 menjadi 5,44 hektar dari luas Kota Kediri pada tahun 2018,” urainya. (adv/bud)