Lahan Masih Sengketa, Akademisi Dukung Pemkot Bangun Alun-Alun Suroboyo

Lahan Masih Sengketa, Akademisi Dukung Pemkot Bangun Alun-Alun Suroboyo
Konsep layout Alun-Alun Suroboyo yang akan dibangun. Sayang, saat ini, lahan aset pemkot yang berada di Jalan Pemuda 17 itu masih bersengketa dengan PT Maspion.

Surabaya – Rencana Pemkot Surabaya membangun ruang publik berupa alun-alun Suroboyo, mendapat dukungan berbagai pihak. Selain masyarakat sipil, dukungan mengalir dari kalangan para akademisi.

Keberadaan alun-alun Suroboyo yang dinilai penting, membuat berbagai pihak mendukung langkah pemkot untuk segera mewujudkan pembangunan alun-alun tersebut.

Sejauh ini, pembangunan alun-alun Suroboyo masih terkendala masalah lahan di jalan Pemuda 17. Namun, pakar tata kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Haryo Sulistyarso, mendukung penuh upaya Pemkot Surabaya dalam membangun ruang public untuk kegiatan positif masyaakat.

“Saya berharap jangan sampai ini (lahan) lepas dari kendali kita. Sayang sekali menurut saya, karena itu dahulu riwayatnya merupakan aset pemkot,” kata Haryo, Selasa, (23/4/19).

Ia mengimbau kepada Pemkot Surabaya agar ke depannya lebih intens lagi menjaga aset. Tujuannya, agar tidak ada lagi lahan atau aset pemkot yang menjadi sengketa. “Aset pemkot memang harus dijaga dan diarsipkan dengan baik, jangan sampai lepas dari tangan kita,” tuturnya.

Haryo juga berpesan kepada Pemkot Surabaya agar ke depannya lebih bijak lagi menyikapi antara kepentingan aset untuk masyarakat, pengusaha swasta, dan beberapa orang yang punya kepentingan.

“Saya mendukung pembangunan-pembangunan untuk publik space, namun kembali lagi, pemkot harus berjuang mengupayakan itu,” ujarnya.

Karena nantinya lahan di Jalan Pemuda 17 itu pemanfaatannya kembali untuk masyarakat, Haryo berharap, Pemkot Surabaya mengupayakan itu dengan sungguh-sungguh.

Ia menegaskan, jalur hukum memang harus ditempuh untuk mempertahankan aset tersebut.