Menurut Helmi, likuifaksi, gempa bumi, dan tsunami, telah memberi dampak kerusakan terbesar dengan menghancurkan manusia dan infrastrukturnya. Tak hanya menghancurkan infrastruktur transportasi pun komunikasi, tetapi juga pertanian dan perkebunan, perikanan yang ada di darat dan laut, permukiman dan hunian, usaha dan lapangan pekerjaan, serta sumber daya manusianya. “Semua infrastruktur hancur, semuanya hancur, semuanya berusaha mencari selamat, telah meninggalkan kesedihan,” kenangnya.
Praktis, lanjut Helmi, selama berbulan-bulan lamanya, jadwal kampanye /sosialisasi tak berjalan sesuai harapan awal. Waktunya lebih banyak digunakan untuk membantu masyarakat, kerja sosial demi kemanusiaan bersama Partai NasDem.
“Saya ingat betul, di tengah kehancuran semua infrastruktur, komunikasi lumpuh, kantor pemerintahan lumpuh, dan ketika sebagian besar warga berusaha untuk menyelamatkan diri ke dataran yang lebih tinggi (pegunungan), kami dari kader Partai NasDem bergerak cepat untuk menyalurkan bahan-bahan makanan, minuman, dan kebutuhan lain, yang memang sangat dibutuhkan masyarakat. Bantuan berdatangan dan diangkut dengan kendaraan dari sesama kader Partai NasDem dari berbagai provinsi. Jelas, bahwa bantuan dari Partai NasDem tidak sebanding dengan kebutuhan korban yang ribuan banyakanya, tetapi saat itu kami merasa sangat bersyukur bahwa partai kami masih bisa memberikan bantuan demi kemanusiaan di hari-hari pertama terjadinya bencana di Palu dan sekitarnya. Ini adalah kegotong-royongan yang memang diterapkan di partai NasDem. Jadi, kami kerja tulus, ikhlas tanpa pamrih apa pun,” ujarnya.
Berangkat dari peristiwa alam mengerikan itu, Helmi mengambil visi untuk, “Mengawal terwujudnya pembangunan masyarakat Sulteng yang benar dalam peradaban, supremasi hukum, keadilan dan kemakmuran, serta menjadi pusat keunggulan berbasis LGBT (Likuifaksi, Gempa Bumi, Tsunami) di NKRI”.
“Bagi saya, keberpihakan kepada masyarakat adalah nomor satu. Karena itu, jika nantinya saya dipercaya dan dipilih rakyat untuk menjadi wakilnya di DPRD Sulteng, saya akan membawa dan memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat. Saya akan berbakti, mengabdi, dan membela masyarakat Kota Palu dan Sulawesi Tengah. Karena itu, “NEMO RIKALINGASI” 17 April 2019, coblos Helmi Mohamad caleg DPRD Provinsi Sulteng dari Partai NasDem nomor urut 5. Ke depan, insya Allah jika Allah berkehendak untuk saya terpilih, maka bahasa saya adalah bahasa masyarakat, keinginan saya adalah keinginan masyarakat, perjuangan saya adalah perjuangan masyarakat. Ini adalah komitmen dari ketulusan saya untuk berjuang demi masyarakat,” katanya. (wetly aljufri)