Mbak Tutut: Jadikan Indonesia Bangsa yang Dihormati Dunia

Mbak Tutut: Jadikan Indonesia Bangsa yang Dihormati Dunia

“Jadi, bukan justru banyak mengimpor beras dan merugikan para petani, rakyat kita sendiri,” kata dia.

Sebagai mantan warga negara Singapura, Umi menegaskan bahwa dirinya tahu betul bagaimana Pak Harto disegani di kawasan.

“Lee Kuan Yew, PM Singapura, itu hanya takut sama Pak Harto!” kata Umi, yang menggratiskan biaya belajar, biaya hidup dan aneka keperluan 15 ribu santrinya itu.

Di hadapan ribuan santri yang hadir memadati masjid besar itu, Umi menegaskan bahwa almarhum Abah Saggaf pernah menyatakan bahwa Pak Harto itu seorang yang diberkahi Allah.

“Almarhum pernah bilang, Pak Harto itu seorang yang sangat diberkahi (very very blessed man) yang sangat membela kaum Muslim dan menjadikan rakyatnya tak pernah lapar. Ingat, hungry man akan segera jadi angry man!” kata Umi.

Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman didirikan pada 1998 oleh almarhum Habib Saggaf bin Mahdi bin Syekh Abu Bakar bin Salim. Pesantren itu lahir dari keprihatinan Habib Saggaf melihat banyak para remaja putus sekolah serta tidak mampu melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi karena kemiskinan.  Sejak awal, memang pesantren ini menggratiskan semua hal yang berkaitan dengan keperluan para santri.

Pesantren yang namanya al-Ashriyyah berarti modern itu kini dikenal sebagai pesantren mandiri dengan 15 ribu santri dan 48 jenis usaha yang digeluti warga pesantren. Pesantren dengan area 25 hektare yang kini telah bekerja sama dalam bisnis fintek dengan menggandeng Bank Tabungan Negara dan Bank Indonesia, itu bermula dari kobong bambu berukuran 3×4 meter sebagai asrama pertama. (guh)

#IndonesiaBerkarya
#PartaiBerkarya
#EkonomiKerakyatan
#HutomoMandalaPutra
#TututSoeharto