“Untuk distribusi rataan industri dengan pertumbuhan tertinggi adalah makanan dan minuman pada angka 8,71 persen dan yang masih belum optimal industri tekstil dan pakaian jadi yaitu 1,64 persen,” imbuh Airlangga yang juga Ketua umum DPP Partai Golkar ini.
Airlangga menyebut kalaupun kemudian ada pengamat yang menyebut kontribusi Indonesia masih rendah dan di bawah 30 persen. Hal tersebut justru menjadi motivasi untuk terus berkembang.
“Kalau ada pengamat bilang kontribusi manufaktur kita masih di bawah 30 persen, ternyata di dunia tidak ada yang diatas itu. Sekalipun Tiongkok masih 28,8 persen,” demikian Airlangga.
Seminar tersebut digelar dalam rangkaian acara Hari Pers Nasional Jawa Timur 2019 yang menjadikan Kota Surabaya sebagai tuan rumah. [jt]