Pada hari pertama, siswa melakukan perkenalan dan ramah tamah dengan orang tua asuh beserta keluarga. Para siswa harus mengetahui profesi dan silsilah keluarga yang ditempati.
Pada hari kedua, para siswa mengikuti kegiatan sekolah sawah, di mana mereka belajar cara menanam padi, dilanjutkan pelatihan industri rumah tangga, antara lain pembuatan gagang pisau dan aneka cenderamata lainnya, seperti kipas dan dompet.
Para siswa juga menggelar perlombaan Taman Pendidikan Al Quran (TPA) di masjid setempat. Mereka mengajak santri TPA untuk mengikuti perlombaan, antara lain azan, mewarnai, wudu, dan hafalan surat, sedangkan pada malam harinya pengajian akbar bersama masyarakat di masjid setempat.
“Para siswa pada Minggu (3/2) atau hari terakhir mengadakan kegiatan bakti sosial. Mereka sasarannya di TPA dan yatim piatu,” katanya.
Petugas Humas SMP Muhamamdiyah PK Surakarta Aryanto berharap kegiatan tersebut bisa diikuti secara optimal oleh para siswa agar mereka dapat mengambil manfaat positifnya bagi pendidikan.
Kegiatan “home stay” itu, katanya, adalah kegiatan yang kedelapan kalinya, sedangkan sebelumnya dilaksanakan di Kabupaten Wonogiri, Sragen, Sukoharjo, dan Boyolali.
“Para siswa ini akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Apalagi selama tiga hari mereka akan hidup di desa dan bergaul bersama keluarga yang baru,” kata dia.(wt)