- Mayoritas Calon Legislatif untuk DPRD Kota Surabaya yang direkomendasi DPC PDIP Surabaya (50 orang), masih dihiasi wajah-wajah lama. Mereka yang kembali maju, karena punya basis elektoral di masing-masing daerah pemilihan.
Satu dari sekian wajah lama itu adalah H. Tri Didik Adiono. Berangkat dari dapil 1 (Bubutan, Genteng, Gubeng, Krembangan, Simokerto,Tegalsari), lelaki enerjik yang akrab disapa Didik Bledek ini, fokus menyasar segmen pemilih pemula, generasi milenial yang tentunya memiliki peran penting dalam menentukan figur-figur wakil rakyatnya di legislative.
Pada Pemilu 2014, PDIP mampu menempatkan wakilnya di DPRD Kota Surabaya sebanyak 15 kursi. Namun untuk Pemilu 2019 ini, targetnya naik 100 persen atau menjadi 30 kursi. Tentu butuh perjuangan berat untuk merealisasikan target perolehan kursi tersebut.
Sebab, tak hanya menyangkut target untuk merebut kursi, para Caleg PDIP pun dituntut untuk wajib menyosialisasikan dan memenangkan pasangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin.
Untuk kepentingan itu, beberapa waktu lalu, semua caleg PDIP baik kabupaten, kota, dan provinsi, telah mengikuti acara konsolidasi dan pembekalan. Dan salah satu fokus konsolidasi, membahas pemenangan capres-cawapres.
Sebagai caleg incumbent untuk DPRD Kota, mantan vokalis Big Panzer ini sadar betul akan tugas yang diberikan partainya. Berikut bincang ringan bersama wartawan Koran Transparansi (wartatransparansi.com).
Pemilih pemula bisa menjadi lumbung suara untuk seorang caleg. Sejauh mana pendekatan Anda untuk meyakinkan mereka ?
Betul, generasi muda atau generasi milenial adalah pemilih zaman now. Kemampuan pemuda tidak bisa diragukan lagi. Mereka itu punya potensi, kreatif dan visioner. Kebetulan, saya sendiri adalah ketua Taruna Merah Putih Kota Surabaya, dan dulunya juga ketua karang taruna kecamatan Bubutan. Saya paham akan problem yang kerap dihadapi pemuda.
Karena itu, menjadi satu kewajiban bagi saya untuk selalu bahkan intens berkomunikasi dan menampung segala aspirasi yang mereka sampaikan. Bahkan saya juga kerap membuat kegiatan bersama dengan kelompok-kelompok kepemudaan. Secara pribadi, saya banyak mengenal dan sudah saling mengenal melalui berbagai kegiatan.
Jika kembali dipercaya untuk duduk di DPRD Surabaya, misi apa yang akan Anda perjuangkan untuk kemudian memberdayakan kaum muda ?
Jika saya kembali dipercaya, ke depan saya akan terus memberdayakan kaum milenial. Saya punya tekad yang kuat untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat untuk kemajuan. Memperjuangkan hak-hak warga masyarakat yang selama ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah, adalah satu kewajiban.
Memberdayakan kaum muda, kami juga sudah membuat sejumlah kegiatan terutama di Disnaker Surabaya menyangkut pelatihan-pelatihan wira usaha dan lainnya.
Bahkan, dalam upaya memberdayakan kaum muda yang belum memiliki pekerjaan, bersama teman-teman akan terus mendorong pembuatan peraturan daerah tentang kewajiban perusahaan atau mini market untuk memprioritaskan mempekerjakan para pemuda yang berdomisili dekat dengan usaha mereka.
Partai mewajibkan kepada semua caleg untuk bersatu menyosialisasikan dan memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf. Tanggapannya ?
Kemenangan pasangan Joko Widodo dan Ma’aruf Amin menjadi tujuan bersama para caleg. Meski masing-masing caleg berjuang untuk memperebutkan kursi, tidak boleh mengurangi tujuan bersama untuk memenangkan capres.
Karena itu, setiap berada di hadapan masyarakat pemilih di dapil satu, saya juga selalu mengedepankan sosok pasangan Jokowi-Ma’ruf agar masyarakat semakin mengenalnya. Jadi, itu hukumnya wajib, dan tak perlu dipertanyakan lagi. Karena pak Jokowi adalah kader tulen PDIP.
Bahkan, saat acara konsolidasi dan pembekalan kepada para caleg se Jawa Timur waktu lalu, diingatkan juga tentang tiga komponen utama. Yakni, tentang orientasi internal terkait ideologi dan program kerja partai untuk menjawab permasalahan rakyat. Orientasi tentang pemetaan kekuatan pesaing di masing-masing dapil, serta strategi komunikasi publik dan penggalangan pemilih untuk memastikan para caleg PDIP mampu hadir di tengah-tengah rakyat.
Sebagai caleg incumbent, apa visi dan misi Anda ?
Berbicara soal visi dan misi, sebagai seorang Muslim, apalagi saya juga haji, saya diajarkan untuk selalu berbuat baik dan bermanfaat bagi sesama. Karena, manusia terbaik itu adalah orang yang bermanfaat bagi sesama, ramah, dan suka menolong. Mungkin tak berlebihan jika saya mengutip sebuah hadits yang berbunyi khoirunnas anfa’uhum linnas. Artinya, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.
Menjadi pribadi yang bermanfaat, adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang Muslim. Setiap Muslim diperintahkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain. Karena memberikan manfaat kepada orang lain, maka manfaatnya akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri. Karenanya, ketika menjadi wakil rakyat, saya bekerja ikhlas memperjuangkan yang terbaik untuk masyarakat Surabaya. Saya teringat firman Allah SWT di Al-Isra:7,’Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri’. Karenanya, saya ingin bermanfaat dan memberikan manfaat untuk warga Kota Surabaya.
Bagaimana soal janji saat kampanye, ditepati ? Bisa beri contoh ?
Alhamdulillah, apa yang saya janjikan bisa terlaksana. Dan insya Allah, jika kembali terpilih untuk yang ketiga kalinya, semua janji akan saya perjuangkan untuk direalisasi.
Mungkin perlu saya buktikan, di tahun 2013-2014, PT Kereta Api mengancam akan menggusur semua warga yang menempati lahan di sepanjang rel kereta api. Saat itu, warga sudah diberi surat peringatan untuk segera pindah. Alhamdulillah, ketika kami turun lapangan dan melakukan pembelaan, mereka tidak jadi digusur, hingga saat ini.
Satu lagi, warga di RW Lima Gadukan Utara kelurahan Morokrembangan, sudah bertahun-tahun tidak memiliki sertifikat atas tanah yang mereka tempati. Alhamdulillah, pengurusan sertifikat sedang berjalan di BPN. Insya Allah, tahun ini sudah selesai semua sertifikatnya. (wetly aljufri)