“Nah, kami harapkan nanti kalau ini sudah jalan semuanya, para penumpang hanya menunggu sekitar 10-20 menit, baik rute timur-barat dan utara-selatan,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan, pembagian rute 10 unit bus yang baru ini akan disesuaikan dengan demand atau permintaan. Meskipun yang lebih diprioritaskan adalah rute barat-timur, tapi rute utara-selatan juga perlu ada tambahan, karena permintaannya sangat tinggi.
“Nanti ketika jam-jam sibuk, kita akan buat lebih pendek juga waktu pemberangkatannya, tapi ketika sudah siang, mungkin sudah mulai diperpanjang lagi,” imbuhnya.
Selain menambah armada Suroboyo Bus, Dishub Surabaya juga akan menambah delapan halte bus pada tahun 2019 mendatang. Delapan halte itu rencananya akan dibangun di depan UIN, Royal, depan Joyoboyo, Mayjen Sungkono depan kantor KPU, Mayjen Sungkono sebelah SPBU, HR Muhammad sekitar Masjid At-taqwa, Dharmawangsa sekitar rumah sakit Dr Soetomo, Kertajaya Indah sebelah bundaran ITS.
Irvan menambahkan, penambahan 10 unit baru armada Suroboyo Bus ini bukan hanya persoalan transportasi semata. Namun, lebih dari itu untuk lingkungan, karena nanti diharapkan masyarakat yang biasanya memakai mobil pribadi, bisa beralih ke angkutan umum ini. Ketika angkutan umum ini bisa menjadi alternatif, maka jalan tidak akan macet. “Nah, ketika jalan tidak macet, maka perekonomian pun akan lancar, efisiensi kota jadi lebih baik,” kata dia.
Bahkan, ia juga berharap para pelajar yang masih belum memiliki SIM dan belum cukup umur untuk membawa kendaraan sendiri, diharapkan menggunakan angkutan umum ini, sehingga angka kecelakaan dapat ditekan. “Jadi, ini untuk keselamatan juga,” tegasnya.
Irvan juga menjelaskan, Dishub Surabaya terus mengembangkan aplikasi GoBis, sebuah aplikasi yang dapat mendeteksi dan memantau posisi Suroboyo Bus. Aplikasi ini rencananya akan digabungkan dengan aplikasi Go Parkir dan beberapa aplikasi lainnya.
“Untuk menunjang Smart City, kami memang berencana untuk menggabungkan dan saat ini terus kami kembangkan,” katanya. (wt)