Risma: Penertiban PKL untuk Keadilan

Risma: Penertiban PKL untuk Keadilan
Bu Risma saat diwawancara tentang PKL dan anak mabuk lem

“Jadi, itu masalahnya. Tidak bisa aku memasukkan. Itu untuk warga Surabaya dan sudah dihitung semuanya. Saya mohon lah sekali lagi pengertiannya,” kata dia.

Ke depannya, kata Risma, masih ada beberapa pekerjaan rumah (PR) dalam menertibkan para PKL, dan mengembalikan fungsi jalan. Ia mengaku masih berusaha untuk mengatur PKL di sekitar Tugu Pahlawan, dan juga Pasar di Wonokromo yang berjualan malam hari.

“Kalau yang PT Iglas menang (dari kasasi), maka Pasar Wonokromo yang malam itu bisa dimasukkan ke situ, pabrik karung juga bisa. Kalau sudah masuk, maka tidak akan lagi diusir oleh Satpol PP dan tidak akan diobrak-obrak lagi,” imbuhnya.

Sentra PKL Gembong Asih, telah dilengkapi beberapa fasilitas seperti musala dan toilet. Juga ada sambungan listrik dan air. Termasuk lahan parkir dan bangunan gedung utama dan gedung pendukung untuk para pedagang. (wt)