Sehingga bagaimana bentuk pengamanan terhadap icon bangsa ini akan diputuskan nanti dalam pertemuan tersebut. Namun untuk sementara ini, BURT meminta Lapangan Tembak tersebut ditutup terlebih dahulu.
Sementara itu terkait adanya rencana pemasangan kaca film di Gedung DPR RI, Anthon mengaku akan mempelajari terlebih dahulu anggarannya. Meski demikian Anthon menilai pemasangan kaca pengaman di gedung itu bukanlah hal yang aneh atau mewah lagi. Sejak 14-15 tahun lalu beberapa kaca di gedung kementerian sudah ada yang memakai anti peluru.
“Kalau kaca pengaman di gedung di Jakarta itu sudah hal yang biasa, sejak 14-15 tahun lalu sudah ada kementerian yang memakai kaca anti peluru di gedungnya, dan itu berkelas. Jadi jangan karena kejadian itu di DPR dikatakan Ketua DPR kemudian menjadi polemik,” paparnya
Legislator Partai Golkar ini juga mengaku akan mempercayai hasil pemeriksaan dan kesimpulan yang akan disampaikan pihak kepolisian kelak. Bahkan mengingat saat ini sudah memasuki tahun politik, maka pihaknya berharap agar MoU DPR dengan Polri terkait peningkatan keamanan dan pengamanan dalam di gedung DPR RI ini dapat segera terealisasi secepatnya.
“Tahun ini tahun politik, kita tidak sempat memikirkan apakah peristiwa ini rekayasa atau tidak. Namun kami sendiri masih mempercayai Polisi untuk mempelajari, memeriksa dan menyimpulkan peristiwa tersebut. Kalau sudah disimpulkan Polisi, ya harus kita percaya. Mapercaya siapa lagi kita kalau tidak dengan polisi,” pungkasnya.(rom)