Data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) pada Juli 2012 menunjukkan bahwa jumlah kepala rumah tangga perempuan (KRTP) dengan status kesejahteraan 30% terendah di Indonesia sebanyak 2.864.364 KRTP, dengan Jawa Timur menempati posisi jumlah KRTP tertinggi sebanyak 700.160 atau 24,4%. KRTP tanpa pendidikan atau hanya berpendidikan SD untuk perempuan sebanyak 91%, dibanding laki-laki sebesar 79%. Di bidang ketenagakerjaan, hanya 60,67% KRTP yang bekerja.
KRTP sendiri lebih rentan miskin, karena memikul sendiri beban ekonomi keluarga. Selain itu, KRTP juga mengalami diskriminasi dalam hal akses permodalan, upah kerja dan kepemilikan properti. Ditambah, selama ini sasaran/target program penanggulangan kemiskinan tidak fokus dan tidak berbasis pada database.
Program jalin matra Pemprov bersifat partisipatif, yakni melibatkan partisipasi aktif KRTP dengan cara mengajak berbicara secara langsung, mengecek kebutuhan yang diinginkan, dan memberikan bantuan modal usaha sebesar 2,5 juta rupiah untuk usaha ekonomi produktif.
Inovasi ini mampu menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan, yakni antara lain mendorong persamaan gender dan mengurangi kemiskinan. Inovasi ini mampu memberdayakan 53.585 KRTP miskin melalui pemberian motivasi dan akses usaha ekonomi produktif. Tidak hanya itu, melalui website mothercharejatim.id juga telah tercipta jaringan usaha KRTP untuk mempromosikan produk usahanya.
Indeks Pembangunan Gender Naik
Dalam pelaksanaannya, dari tahun 2014-2017, program jalin matra ini memberikan dampak positif bagi para KRTP di Jatim. Pertama, meningkatnya Indeks Pembangunan Gender (IPG) Jatim sebesar 1,55 poin, dimana pada tahun 2013 IPG tercatat sebesar 90,22 persen dan pada 2016 meningkat menjadi 91,77 persen. Kedua, angka kemiskinan di Jatim turun sebanyak 276.010 jiwa atau 1,53% persen dari 4.893.010 jiwa (12,73%) pada September 2013 menjadi 4.617.000 jiwa (11,20%) pada September 2017. Ketiga, meningkatkan kemampuan 53.585 KRTP dalam pemenuhan kebutuhan dasar secara lebih mandiri dan sustainable. Keempat, manfaat dari inovasi ini juga dirasakan 198.265 anggota rumah tangga KRTP, yaitu pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak KRTP. Seiring dengan peningkatan kehidupan ekonomi KRTP tersebut, KRTP jadi lebih sadar lingkungan dan sosial, serta hak-hak perempuan.
Di Jatim, program ini dilakukan bagi KRTP sampai benar-benar bisa keluar dari kemiskinan dan hidup sebagaimana masyarakat umumnya. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dilakukan secara berlapis, oleh perguruan tinggi dan sekretariat jalin matra dalam tiga tahapan, yaitu saat pencairan bantuan, realisasi penyerahan bantuan, dan evaluasi dampak program.
Peringatan hari pelayanan publik internasional tahun 2018 di Maroko sendiri mengambil tema “Mentransformasi Pemerintahan Untuk Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan”. Peringatan dikemas dalam bentuk forum pertemuan ini menjadi ajang para penentu kebijakan unsur pemerintahan untuk mewujudkan tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan. Kegiatan forum a.l. sesi pleno, lokakarya paralel, serta dialog para menteri dan pejabat yang menangani pelayanan publik dari berbagai negara. (guh)