Jumat, 19 April 2024
26 C
Surabaya
More
    LapsusLarangan Ziarah Mekah, Jamaah Umroh Kelimpungan

    Laporan Wartawan Transparansi : Kebijakan Saudi Arabia Bikin Bingung Penyelenggara Umrah

    Larangan Ziarah Mekah, Jamaah Umroh Kelimpungan

    KEBERANGKATAN Jamaah umroh medio pertengahan April 2018, saat berada di Mekah, sempat dibikin deg-degan. Usai melaksanakan umrah wajib dari Madinah Munawaroh dengan mengambil miqot di Bir Ali (Bikru Ali) di masjid Julzulaifah atau dikenal juga dengan sebutan masjid Sajarah (Pohon), karena adanya kebijakan dari pemerintah Kerajaan Saudi Arabia, melarang jamaah umroh untuk melakukan ziarah ke tempat-tempat yang populis untuk dikunjungi.

    Tempat tempat yang dilarang itu seperti Padang Arofah, Musdalifah, Mina dengan mengambil miqot di Ji’ronah serta kawasan Hudaibiyah, menziarahi museum Haromain (museum Kiswah) areal pertenakan onta dan mengambil miqot di masjid Asy-Syumais (Hudaibiyah).

    Kebetulan, H. S. Makin Rahmat, Penanggung Jawab KoranTransparansi.com dan WartaTransparansi.com serta Koran Transparansi (edisi cetak) sebagai Tour Leader (TL) PT. Arofahmina, Travel Umroh dan Haji Plus mendampingi 50 jamaah umroh pada tanggal 18 April 2018. Bos qubabooking, Ustadz Hamzah, dan kordinator Tim Handling Irsyadi sempat bingung dengan edaran resmi yang ditujukan kepada perusahaan dan muasasah penyelenggara umroh.

    Apalagi disertai ancaman, kalau melanggar, selain sopir kena denda, perusahaan bus (Rawaheel) akan terancam pencabutan izin.

    Bagaimana tetap memberikan pelayanan yang maksimal dan terus menjaga semangat jamaah dalam beribadah lebih aman, khusyuk, dan menyenangkan, trik TL dan dukungan para muthowif (guide) yang pengalaman mempunyai peran cukup penting. Apalagi, situasi dan keadaan lapangan seringkali tidak sesuai dengan buku panduan beribadah.

    “Alhamdulillah, selama kami mendampingi jamaah dari Arofahmina, ustadz TL yang mendampingi jamaah sangat berpengalaman dan penuh perhatian sehingga cepat mengatasi segala persoalan di lapangan dengan solusi sebaik mungkin.

    Intinya, tidak menganggu tujuan utama beribadah di dua tempat suci, yaitu Mekah-Madinah,” ucap Ustadz Sadrun, muthowif asli Lombok dan Ustadz Harun yang punya perhatian luar biasa untuk mensupport beribadah.

    Labbaik Allahumma Labbaik. Labbaik Laasarikallabbaik. Maha besar Allah Dzat Yang Maha Suci dan semata berkat RidloNya, serta salam dan shalawat selalu tercurah kepada Baginda Muhammad SAW, keberangkatan jamaah umroh paket VIP dan Astandar 18-26 April 2018, berjalan lancar, banyak diberikan kemudahan.

     

    Makin Rahmat Bersama Jamaah Arofahmina Sebelum Umroh di Hotel Pullman Mekah
    Makin Rahmat Bersama Jamaah Arofahmina Sebelum Umroh di Hotel Pullman Mekah

    Walaupun jumlah jamaah 50 orang dengan menggunakan dua bus Rawaheel, tetap semangat, sehingga proses perjalanan di Haromaian (Madinah dan Mekkah) penuh dengan kekompakan, kekeluargaan dan ibadah lebih khusuk, guyub dan rukun. Semua diluar dugaan dan kemampuan kita. Luar biasa.

    Ibadah di Madinah

    Perjalanan jamaah umroh 18 April, sesuai jadwal, mulai keberangkatan dari terminal T-1 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo hingga tiba Rabu malam (18/04/2018) sekitar pukul 22:45 WSA (Waktu Saudi Arabia), di bandara Prience Abdullah bin Abdul Aziz Madinah.

    Usai melalui pemeriksaan imigrasi sekitar 1 jam baru seluruh jamaah bisa keluar dari terminal haji dan menuju ke hotel Rawda Royal Inn untuk paket VIP dan Hotel Nozol Royal Inn untuk jamaah paket Standar.

    Sebetulnya, pembagian kunci sudah diberikan dalam perjalananan menuju hotel. Sampai di hotel, jamaah masih diperkenankan istirahat dan mengambil wudlu sekitar 45 menit. Pukul 01:45 WSA atau Kamis dini hari, seluruh jamaah berkumpul untuk melaksanakan shalat jamak takhir, Maghrib-Isya di halaman masjid Nabawi (sebelah kanan pintu utama), dekat pintu 17-18.

    Usai shalat, jamaah pria minta diantarkan ke Raudlo sekalian mengenalan lingkungan di sekitar masjid. Kegiatan berakhir, sebelum adzan pertama Subuh di hari Kamis (19/04/2018). Sedang jamaah perempuan diantar ustadz Sadrun dan Ustadz Harun kembali ke hotel sambil menunggu untuk shalat malam dan Subuh tiba.

    Alhamdulillah, sebagian besar jamaah pria bisa langsung menuju ke Roudlo (tempat mustajabah) antara rumah Rasulullah dengan mimbar masjid Nabawi. Waktu shalat Subuh yang sekarang mundur, yaitu 05:50 WAS, sempat membuat sebagian jamaah bingung dipikir saat Adzan pertama pukul 04.29 sudah waktunya shalat Subuh. Termasuk usai shalat harus menunaikan shalat jenazah berjamaah.

    Patut disyukuri, di hari kedua di Madinah, jamaah bisa melakukan pengenalan dan ziarah di sekitar masjid Nabawi, termasuk ke Roudlo yang menjadi idaman setiap muslim ketika berada di Madinah.

    Bahkan, jamaah perempuan mendapat kesempatan istimewa didampingi muthowifah Ustadzah Juni untuk mengawal ke Roudlo, usai sarapan, sekitar pukul 08.35 WSA. “Masya-Allah, begitu dahsyatnya ketika berada di Raudlo. Walau berdesak-desakan, air mata tidak bisa terbendung. Doa pun terasa beda. Allahu-Akbar,” kata Rochim, salah satu jamaah.

    Sesudah Ashar, jamaah bisa berkumpul di pintu 22 dilanjutkan ke jalur kiri masjid Nabawi untuk mengikuti program ziarah dalam Madinah, sekaligus mengunjungi museum Al-Quran, masjid Abu Bakar, Masjid Ghomamah, hingga menjelang waktu Maghrib tiba.

    Pada hari ketiga, Jumat (20/04/2018), agenda ziarah Kota Madinah juga berjalan lancar. Usai berjamaah Subuh dan sarapan mengikuti program Ziarah luar Madinah, pertama mendatangi masjid Quba dengan keadaan suci hadas dari hotel untuk menjalankan salat dua rakaat dengan faedah mendapat pahala setara dengan ibadah umroh.

    Dari masjid Quba, jamaah mengunjungi kebun kurma Al Faisol. Seperti biasa, jamaah mulai memborong berbagai kebutuhan.

    Target berikutnya, ziarah dilanjutkan ke Jabal Uhud, tempat 70 Suhada Uhud menjadi korban perang Uhud, termasuk paman Rasulullah Hamzah bin Abdul Muntholib dan Mus’ ab bin Umaer.

    Sebelum kembali ke hotel, jamaah sempat mendapat keterangan dari muthowif sejarah masjid Khandaq dan Kiblaten. Kebetulan, hari Jumat seluruh jamaah mengikuti shalat di Masjid Nabawi al-Munawaroh as-Syarif. Usai Ashar, jamaah mengikuti program pemantapan manasih umroh di halaman masjid Nabawi dan persiapan perjalanan menuju ke Mekah.

    “Kami juga mengintruksikan kepada jamaah untuk melaksanakan jamak takdir Maghrib-Isya saat tiba di Mekah, sebelum melaksanakan thowaf dan sai. Usai makan siang, seluruh jamaah bergerak menuju ke Mekah, atau sekitar pukul 14:35 WSA, menuju ke Bir Ali untuk mengambil miqot,” ujar Ustadz Harun yang berada di bus 2.

    Larangan Ziarah di Mekkah

    Perjalanan menuju Mekah, tidak ada kendala berarti. Diiringi bacaan talbiyah, sholawat dan kalimat thoyyibah, sekitar pukul 20;40 WSA memasuki kota, bersamaan dengan selesainya sholat berjamaah Isya’ di Masjidil Harom.

    Sedikit istimewa, bus Rawahel disopiri Jainul dan Lalu dari Lombok begitu lihai hingga tiba di Pullman kawasan Zam-zam Tower untuk VIP dan Hotel Mira Ajyad untuk paket Hemat. Sambutan Irsyadi kordinator timQubabooking Saudi Arabia dibantu juga cekatan, hingga sebelum berangkat ke masjidil Haram, nyaris semua koper sudah terbagi ke kamar jamaah.

    Labbaik Allahumma Labbaik. Alhamdulillah, kordinasi bersama Ustadz Sadrun dan Ustadz Harun, membantu proses pembagian kunci bagi jamaah. “Kami berbagi tugas, Ust. Sadrun lebih fokus di garis belakang.

    23:00 WSA, usai makan malam dan kondisi jamaah siap tempur menyelesaikan thowaf dan sai, rombongan menuju masjidil Haram dan sepakat melaksanakan Jamak Takhir, Maghrib-Isya, sebelum menyempurnakan umroh, yaitu Thowaf, sai dan tahallul. Walau sempat saling menunggu proses penyesuaian pemakaian APS kepada jamaah berjalan lancar.”

    Alhamdulillah pelaksanaan umroh pertama berjalan tertib, sangat terbantu dengan fasilitas APS atau headshet yang disediakan Arofahmina, termasuk bisa melakukan pemotretan di masjidil Haram dengan baground Baitullah dan terlihat dominan bangunan megah Zamzam Tower.

    Pada hari Ahad malam, tim di Mekah sempat dibikin pusing dengan surat edaran dari pihak Kerajaan Saudi melarang seluruh tempat ziarah untuk dsinggahi. Padahal Senin (23/04/2018), kami harus ziarah Mekah sambil umroh dengan miqot di Ji’ronah. Setelah kordinasi dan musyawarah dengan Tim Mekah Ustadz Hamzah dan Irsyadi, diputuskan memakai perusahaan bus lain, karena pihak Rawaheel tidak berani mengantar.

    “Kalau begitu pakai bus lain. Yang penting bisa ambil miqot di Ji’ronah,” kata Hamzah meminta ke Irsyadi.

    Berikutnya, walaupun tidak sesuai agenda, jamaah melaksanakan agenda ziarah Mekah,mengunjungi Padang Arofah (tanpa turun di jabal Rahmah, Jabal Tsur, Musdzalifah, Mina, dan Jabal Nur (Gua Hiro), dilanjutkan mengambil miqot di masjid Ji’ronah untuk melaksanakan paket umroh kedua. “Kebetulan, hanya jamaah Arofahmina saat itu bisa turun ke Padang Arofah. Jadi, menambah semangat jamaah,” ulas Rofiqo, sopir yang mengantar jamaah.

    Pada malam hari pun, jamaah begitu semangat mengikuti jadwal dipandu melaksanakan Tahajjud dan sholat di Khijir Ismail.

    Alhamdulillah, banyak jamaah meneteskan air mata haru dan bahagia bisa berdoa di Khijir Ismail, setelah thowaf sunnah. “Suasana di tempat mathof memang agak krodit, karena jamaah pria tidak harus menggunakan ihram supaya bisa thowaf di bawah. Malah, ada beberapa jamaah diberikan kemudahan bisa mencium Hajar Aswad. Alhamdulillah,” tambah Nani, jamaah asal Surabaya.

    Ternyata, muncul info terbaru, bahwa untuk bisa berizarah ke tempat yang dilarang, penyelenggara umroh harus menyerahkan daftar nama jamaah dengan nomor paspornya. “Kebetulan, Arofahmina sudah menyiapkan data komplit.

    Jadi, tidak ada masalah berarti, besok jadwal ke Hudaibiyah bisa. Kalau pertenakan onta memang ditutup,” kata Sadrun, setelah kordinasi dengan tim Handling.

    Memang, sesuai kesepakatan, Selasa (24/04/2018), usai sarapan, jamaah dengan menggunakan pakaian ihram dari hotel melaksanakan umroh di Hudaibiyah, Mekkah. Kebetulan izin masuk ke museum Haromain (museum Kiswah) ada kendala, karena menggunakan dua bus, akhirnya dapat jam 12 siang. Jadi, kami baru kumpul di loby Hotel masing-masing jam 10 siang.

    Berikutnya, saat mendatangi pertenakan onta ternyata lokasi pertenakan sepi. Maka, jamaah sepakat melanjutkan perjalanan dan mengambil miqot di Hudaibiyah, masjid Asy-Syumais. Pelaksanaan umroh dari miqot Hudaibiyah juga berjalan lancar, hampir seluruh jamaah ikut program tersebut.

    Pelaksanaan umroh ketiga juga berjalan tertib, kompak dan penuhh keguyuban. Beberapa jamaah yang pernah ikut umroh mengakui, ada nilai lebih dari umroh sebelumnya.

    Menjelang kepuangan, Rabu dini hari (25/04/2018), mulai pukul 03:15 WSA, seluruh jamaah ikut program tausiah, sholat Hajat, Tahajjud. Karena mengambil lokasi di areal Thowaf, jamaah perempuan akhirnya pindah tempat. Alhamdulillah, proses shalat Tahajjud dan tausiah berjalan lancar. Saat thowaf wada’ sebelum shalat Subuh penuh dengan keharuan dan derai air mata.

    Persiapan kepulangan ke tanah air menjadi hari yang begitu mendebarkan, sedih, gembira, dan gelisah berkecamuk. Sedih karena harus meninggalkan kota paling suci di muka bumi, gembira sebentar lagi kembali ke Indonesia untuk menemui keluarga dan kerabat yang selama ini bercengkrama.

    Hal yang tidak disangka, tujuan menikmati jalan-jalan di Corniche kawasan Balad, Jeddah, terganggu dengan adanya peristiwa kebakaran. Jadi, jamaah akhirnya beralih ke beberapa tempat untuk berbelanja sesuai kebutuhan. “Waduh, kok ada kebakaran. Jadi, gak jadi ke tempat Sultan Murah dan Ali Murah,” keluh abah Sutopo.

    Jamaah pun bisa sampai ke bandara Jeddah, sebelum pukul 17.15 WSA, sesuai dengan perencanaan awal. Saat menunggu terbang pun menjadi waktu menjemuhkan. Untungnya, beberapa jamaah terlihat lelap dalam kecapaian.

    Setelah take off pukul 23.20 WSA, sebelum landing, akhirnya pesawat Saudi Airlines mendarat pukul 13. 40 WIB di bandara Internasional, Juanda Surabaya di Sidoarjo. Yang paling berkesan, terlihat wajah sumringah dari jamaah umroh. Mudah-mudahan umroh jamaah mabrur. Amiin ya rabbal ‘alamiin. Barokallah. (mat)

    Editor : Nakula

    Redaktur : WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan