Sumenep – Gerakan Mahasiswa Ekstra Parlemen (GEMPAR) kembali datangi kantor Pemerintah kabupaten Sumenep bahwa Visit sumenep 2018 dianggap permainan kosong dan bahkan tidak jelas legalitas hukumnya, Rabu, (14/2/2018).
Mahfud sebagai juru bicara dari aksi mahasiswa GEMPAR berteriak sangat keras didepan polisi yang menjadi keamanan para pendemo, sedangkan mahasiswa tetap kompak menyuarakan aspirasi meski harus melawab terik matahari Pejabat Sumenep enggan untuk menemui pendemo.
“Kami mahasiswa sangat kecewa pada pihak pemerintah, sebab
infrastruktur, sarana dan prasarana, transportasi, pusat informasi visit Sumenep ini tidak jelas” teriaknya sambil semua melepas baju masing-masing.
“Ini menandakan bahwa Bupati sebagai pemangku kebijakan sangat lamban” lanjut Mahfud
Ramli, setaf ahli pemkab menemui mahasiswa GEMPAR dan memberikan jawaban tuntutan tersebut, “visit Sumenep pastinya untuk masyarakat, dan ini untuk kesejahteraan masyarakat” paparnya kepada aksi demo.