Membuka Rakernas II PB IKA-PMII, Menko Muhadjir Ajak Berkolaborasi

Membuka Rakernas II PB IKA-PMII, Menko Muhadjir Ajak Berkolaborasi
Menko PMK Muhadjir Effendy mewakili Presiden Joko Widodo membuka Rakernas II PB IKA - PMII di Pontianak, Jumat (26/5/2023).

PONTIANAK (WartaTransparansi.com) – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Rapat Kerja Nasional Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Qubu Resort, Kabupaten Kubu Raya, Pontianak, Jum’at (26/5).

Hadir dalam acara itu antara lain, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Wali Kota Pontianak Edy Kamtono, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat Horison, Tokoh Nasional Indonesia dari Kalimantan Barat Oesman Sapta Odang.

Hadir pula Kepala Deputi IV KSP Presiden Juri Ardiantoro, Staf Khusus Presiden Aminuddin Ma’ruf, Ketua dan Anggota Komisi Pemilihan Umum Hasyim Asyari dan Afifudin, Anggota Bawaslu RI Loly Suhenti, serta perwakilan Wilayah PB IKA-PMII se-Indonesia.

Muhadjir memaparkan siklus pembangunan manusia dan kebudayaan mulai dari sektor yang paling hulu yaitu seribu hari pertama kehidupan hingga sektor yang paling hilir yaitu masyarakat lansia.

Menurut dia, ada 6 (enam) fase siklus PMK. Fase pertama, prenatal dan ASI atau disebut juga 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan balita. Pada fase ini yang menjadi perhatian pemerintah adalah memastikan kecukupan gizi dan pola asuh bayi, batita, untuk mencegah gagal tumbuh (stunting).

Fase kedua, usia dini anak. Pemerintah telah menginisiasi program Pendidikan Anak Usia Dini- Holistik Integratif (PAUD-HI) yang memaksimalkan kemampuan kognitif anak (stimulasi psikologis, pola asuh yang tepat, pemberian makan yang tepat) termasuk pembiasaan pada nilai-nilai karakter yang baik).

Fase ketiga, wajib belajar atau fase investasi sekolah melalui wajib belajar 12 tahun dan penguatan pendidikan karakter.

Fase keempat, lanjutnya, perguruan tinggi/vokasi yang menargetkan peningkatan produktivitas dan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM). Ini sangat dibutuhkan agar Indonesia siap menghadapi bonus demografi yang diprediksi akan terjadi pada 2030 mendatang.

“Fase kelima, produktif, fase memasuki dunia kerja, membangun keluarga berkualitas,” tegasnya.