Opini  

Tantangan Pendidikan Filsafat dan Perlunya Polisi Berkarakter 

Tantangan Pendidikan Filsafat dan Perlunya Polisi Berkarakter 

Oleh Irjen Pol (Purn) Sisno Adiwinoto

Ke depan diprediksi masih akan ada elit atau kelompok kepentingan tertentu yang akan terus mempersoalkan “posisi Polri.” Hal ini karena polisi memang selalu “seksi”.

Oleh karenanya saat ini, dan terutama ke depan, sangat diperlukan sosok anggota Polri yang berkarakter. Nah, karakter bagaimana yang dibutuhkan ke depan, jawabanya tegas: polisi yang berkarakter, berkepribadian, berperilaku, serta berwatak Bhayangkara Negara, di samping polisi yang profesional dan humanis.

Harus diakui secara jujur elite Polri atau perwira tinggi (PATI) mungkin masih ada yang belum berkarakter dan memiliki kemampuan untuk membangun argumen menghadapi elit atau kelompok tertentu yang ingin mempersoalkan keberadaan Polri.

Perlu Ilmu Dibekali Ilmu

Masalah mendasar yang perlu mendapat perhatian adalah pendidikan awal dan pendidikan lanjutan. Dalam kaitan ini, anggota Polri perlu dibekali ilmu yang cukup dalam mengemban tugasnya.
Ilmu itu, pertama sejarah dan filsafat kepolisian (Polri)

Tujuan yang hendak dicapai dari pembelajaran ini, agar calon maupun anggota Polri memahami bahwa menjadi anggota Polri bukan sekedar menerima tugas dari negara seperti disebutkan dalam konstitusi dan UU 2/2002 yaitu sebagai pemelihara keamanan; penegak hukum; dan pelindung, pengayom, pelayan masyarakat, tetapi juga tugas tersebut sebagai kristalisasi kepercayaan masyarakat kepada sebuah institusi yang disebut Polisi.

Kepercayaan sejalan dengan teori kontrak sosial yaitu perjanjian antara rakyat dengan para pemimpinnya atau antara manusia-manusia yang tergabung didalam komunitas tertentu.

Pada sisi lain peran kesejarahan Polri tidak bisa dianggap sederhana untuk diabaikan. Jangan sampai hal ini bisa menjadi kelemahan Polri baik sebagai institusi maupun sebagai pribadi.
Polri harus mampu “berjuang atau bersuara lantang” menyakinkan Polri yang sesungguhnya juga punya peran sejarah dalam berdirinya NKRI.

Keberadaan Polri sudah ada sejak “Polisi Istimewa” memproklamasikan diri menjadi Polisi Indonesia pada 21 Agustus 1945. Pada sisi filsafat kepolisian yang perlu ditekankan *sifat universal polisi di dunia. Setidaknya ada empat hal.
Kesatu, to fight the crime, to love humanity dan to help delinquent.

Kedua, menyatakan yang benar adalah yang benar-benar BENAR, bukan yang dibenarkan.
Ketiga, tidak pernah berharap “terima kasih” dalam melaksanakan tugas. Dan
Keempat, tidak ada untaian kembang dan tidak ada air mata ketika seorang polisi meninggal dunia dalam tugas.

Ilmu pengetahuan kedua Kedua, pengetahuan perbandingan kepolisian di beberapa negara atau sistem kepolisian di dunia.Tujuan pembelajaran ini agar para anggota Polri dibekali pengetahuan polisi di seluruh dunia pada prinsipnya sama.

Berangkat dari teori Plato tentang pembagian tugas negara, ada empat : defence, diplomatie, finance, police.