Komplotan Spesialis Pembobol Sekolah Diringkus, Beraksi 7 Kali di SD, SMP & SMK di Mojokerto

Komplotan Spesialis Pembobol Sekolah Diringkus, Beraksi 7 Kali di SD, SMP & SMK di Mojokerto
Teks foto : Polisi Resmob Satreskrim Polres Mojokerto gelandang 3 pelaku spesialis pencurian di sekolahan menuju ruang penyidikan, Jum’at (21/10/2022)

MOJOKERTO (WartaTransparansi.com) – Komplotan maling spesialis pembobolan sekolah (SD – SMK) yang meresahkan kalangan pendidik dan pelajar di wlayah Kabupaten Mojokerto berhasil diringkus polisi. Mereka mengaku sudah membobol 7 sekolahan di Mojokerto dengan sasaran mencuri barang elektronik.

“Dalam waktu 3 bulan, komplotan spesialis pembobol sekolahan yang beranggotakan 3 orang ini, berhasil di ringkus ditepat yang berbeda. Mereka mengaku sudah membobol 7 sekolahan yang menyebar di Kabupaten Mojokerto,”jelas Kapolres Mojokerto, AKBP Apip Ginanjar di dampingi Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Gondam Pringgondhani, di konfirmasi via telepon genggam, Jumat (21/10/2022) petang.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Gondam Pringgondhani menjelaskan ketiga anggota komplotan tersebut masing-masing MSA (19), LS (18), serta MSH (18), ketiganya warga Kabupaten Mojokerto.

“Komplotan ini spesialis pencurian di sekolah dengan sasaran barang elektronik. Seperti Komputer, Labtop, peralatan sonsistem juga uang yang tersimpan di brankas. Ketiganya residivis kasus pencurian juga,”jelas Gondam.

Ketiga pelaku, lanjut Kasat Reskrim berhasil diringkus setelah menerima laporan 3 bulan yang lalu. Pengakuan pelaku, MSA dan kawan-kawannya, sudah berhasil membobol 7 sekolah di Kabupaten Mojokerto, mulai bulan Mei sampai Juli 2022.
Sejumlah sekolahan yang telah di bobol adalah SMPN 2 Mojoanyar pada Mei 2022, SMPN 1 Mojoanyar, SMK Pemuda di Kecamatan Pungging, dan SDN Padi di Kecamatan Gondang pada Juni, serta SDN Srigading di Ngoro, SDN Sawahan di Bangsal dan SMP Muhammadiyah Mojosari pada Juli.

MSA dan kawan-kawan, lanjut Gondam mengincar sekolah-sekolah yang tidak dijaga dari malam sampai pagi. Karena komplotan pencuri ini beraksi pada dini hari. Mereka masuk ke kantor sekolah, ruangan guru dan kepala sekolah melalui atap.