JAKARTA (WartaTransparansi.com) – Tenaga Puskesmas di Indonesia, baik tenaga kesehatan (nakes) ataupun pegawai bukan nakes sekitar 60-70 persen ternyata non-ASN (aparatur sipil Negara) atau honorer. Sebab itu kedepan dapat pendataan yang terorganisir dan lebih baik lagi.
Anggota Komisi IX DPR Edy Wuryanto mengaku tak menyangka sama sekali dengan kondisi tersebut.
“Saya sangat setuju dengan data-data yang disampaikan hari ini bahkan dengan data yang lebih detil. Terutama tentang kondisi puskesmas, dan ternyata sebagian besar tenaga kesehatan di puskesmas itu non-ASN,” ujar Edy dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi IX dengan beberapa asosiasi nakes nasional di Gedung Parlemen.
Ia pun bilang, di sisi lain, pemerintah juga sedang melakukan transformasi sistem kesehatan nasional yang terfokus pada pelayanan kesehatan primer yaitu Puskesmas.
“Bayangkan kalau kondisi Puskesmas itu seperti yang disampaikan oleh pengurus asosiasi Puskesmas Indonesia ini, betapa buruknya lingkungan kerja puskesmas. Bagaimana mungkin ini akan menjadikan layanan baik bagi Puskesmas?,” sebut Legislator dapil Jawa Tengah III itu.
Adapun asosiasi-asosiasi dalam rapat bersama Komisi IX kali ini terdiri dari Asosiasi Puskesmas se-lndonesia, Pengurus Persatuan Dokter Puskesmas Indonesia, Forum Bidan PTT se-lndonesia, Forum Tenaga Kesehatan Honorer, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), dan Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia (ARSADA).