PASURUAN (Warta Transparansi.com) – Gaung dugaan tindak pidana pungli atas bantuan BOP Pesantren, TPQ dan Madin di Kota dan Kabupaten Pasuruan semakin menggema. Hal ini diketahui setelah adanya pemberitaan dari salah satu media lokal Pasuruan, terus mengupas tuntas atas dugaan pemotongn bantuan hibah (BOP) dari Kemenag RI.
Seperti yang hasil kutipan jurnalis Warta Bromo (Saad Asnawi), pada pokoknya telah menemukan beberapa testimoni atau wawancara dari sejumlah narasumber penerima bantuan hibah tersebut.
“Betul, sekitar tiga minggu yang lalu. Saya ingatnya hari Jumat,” kata Gus Fauzi, pengasuh Ponpes Roudlotul Hasanah, Kota Pasuruan, tengah pekan lalu.Sebagai salah satu penerima BOP madin, Gus Fauzi mengaku banyak dicecar pertanyaan seputar bantuan yang diterimanya. Termasuk, adanya pemotongan oleh oknum tak bertanggung jawab.
“Ya saya sampaikan apa adanya. Mulai dari awal bagaimana bantuan itu cair, sampai potongan-potongan itu,” jelas Gus Fauzi. Demi kebaikan bersama, pihaknya pun menyarankan koleganya yang lain buka-bukan. “Tak perlu ada yang ditutup-tutupi. Kalau dipotong ya bilang saja dipotong karena ini masalah serius”
Tak hanya sampai disitu saja, dalam chatingan WAG Save Pasuruan yang beranggotakan pejabat executif,legislatif, yudikatif, pegiat sosial (LSM), tokoh agama, tokoh masyarakat serta insan jurnalis Pasuruan. Terdapat kiriman daftar lembaga pendidikan (Pesantren,TPQ dan Madin) penerima dana bantuan hibah yang dimaksud.