MADIUN (Wartatransparansi.com) – Meski belum ada evaluasi detil sejalan akan berakhirnya pelaksanaan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), namun Gubernur Khofifah Indar Parawansa, menyiapkan kampung tangguh mikro dengan melibatkan partisipasi masyarakat.
Kampung tangguh mikro itu sebagai embrio dari PPKM sekaligus memenuhi arahan Presiden Joko Widodo. ” Hari ini kami bersama Kapolda dan Pangdam V Brawijaya menyaksikan kampung tangguh di Madiun. Harapannya RT/RW, lurah dan seterusnya bisa melakukan hal serupa,” tandas Khfifah di Madiun, Minggu (7/2/2021).
Khofifah menilai ada perkembangan menggembirakan dari pelaksanaan PPKM dimana Jawa Timur sudah menujukkan hasil yang signifikan dengan penurunan zona merah hingga tinggal 2 Kabupaten Kota maupun BOR Isolasi biasa yang telah menurun saat PPKM dimulai tanggal 11 Januari tercatat 79 % saat ini tercatat 55 %. BOR ICU semula tercatat 73 % saat ini menjadi 67 %. Upaya penanganan COVID-19 terus dimaksimalkan di Jawa Timur untuk terus menekan penyebaran COVID-19.
“Pemprov Jatim berkomitmen untuk melaksanakan PPKM Mikro dengan modal sosial yang telah dipupuk sejak 8 bulan yang lalu, yakni melalui Satuan Kampung Tangguh,” terang Khofifah.
Khofifah menjelaskan, Kampung Tangguh ini sendiri adalah inovasi yang telah diciptakan oleh Polda Jatim dengan dukungan Pemprov Jatim, Kodam V Brawijaya, dan Pemerintah Kota/Kabupaten, Perguruan Tinggi, untuk menciptakan satuan terkecil berbasis partisipasi masyarakat yang mampu bergotong-royong dalam penanganan COVID-19. Dimana, inovasi ini sesuai dengan rekomendasi WHO bahwa penanganan COVID-19 harus dapat melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Kampung Tangguh dapat berbasis RT, RW, kelurahan maupun desa.