Oleh Djoko Tetuko – Pemimpin Redaksi WartaTransparansi
Ide menghidupkan kembali Kampung Tangguh dalam penanganan dan pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), sangat tepat. Apalagi dikelola secara profesional.
Mengapa? Kampung Tangguh dengan pengalolaan secara profesional berbasis potensi dan kelemahan kampung tersebut, maka selain mampu menjaga dalam pengendalian Covid-19, juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan lain, seperti banjir atau penataan lingkungan akan hebat, kuat dan sehat
Kampung Tangguh sendiri ialah gagasan Khofifah Indar Parawansa ketika masih menjabat sebagai Menteri Sosial. Waktu itu, diharapkan tangguh dalam menghadapi bencana di kampungnya sendiri, sehingga sudah memahami tugas, fungsi, peranan dan kewenangan petugas bersama masyarakat.
Kampung Tangguh pada masa pandemi Covid-19, dikuatkan kembali dengan fokus selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mengawal dan menjaga dengan baik.
Kampung Tangguh kemudian berkembang menjadi Kampung Tangguh Semeru, Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, dengan tugas dan kewenangan sama dengan kinerja Kampung Tangguh, namun lebih fokus ke penanganan Covid-19.
Jumat sore (25/12/2020)
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya, Hendro Gunawan silaturrahmi kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi.
