lamongan – Independensi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lamongan mulai dipertanyakan. Pasalnya, pengelembungan suara terindikasi masif terstruktur dan terorganisir dalam pemilu 2019 terutama hasil penghitungan C1 yang tidak sesuai dengan penjumlahannya.
Forum Pemuda Peduli Demokrasi yang di prakarsai Bahrul Ulum tadi siang (21/4) mengatakan, “Saat ini kita sedang mengumpulkan beberapa data yang bisa dijadikan bukti petunjuk terkait modus penggelembungan suara yang dilakukan oknum penyelenggara”.
Keberpihakan itu jelas menguntungkan sang caleg dan partai dalam kontestasi Pemilu 2019 yang telah dilakukan pencoblosan pada 17 April lalu. Kuat dugaan, hubungan simbiosis mutualisme inilah yang kemudian membuat oknum penyelenggara pemilu itu bertindak curang dan ini tidak bisa dibiarkan,” tambahnya.
Informasi yang diperoleh Pemuda Peduli Demokrasi bahwa ulah oknum penyelenggara ini terendus dari proses perhitungan yang tampak berbeda. Meski selisih angka juga terjadi di beberapa kecamatan yang sangat mencolok.
Ada indikasi. Baru dugaan lho. Kalau per TPS anggap saja 10 suara, di Lamongan ada 4.500 TPS. Lumayan kan untuk tambahan kursi kabupaten” ucap Bahrul.